Pemimpin China Xi Jinping telah berjanji akan membuat Partai Komunis semakin tanggap terhadap tuntutan masyarakat dan terhadap seruan bagi demokrasi, kejujuran dan keadilan, dalam suatu pidato panjang di hadapan Kongres ke-19 Partai Komunis.
Tetapi sedikitnya tiga kasus terkait pelecehan terhadap pengacara pada pekan ini serta penindakan keras terhadap situs-situs Internet selagi partai tersebut melakukan pertemuan politik tingkat tinggi memunculkan pertanyaan serius mengenai bagaimana cara Xi mewujudkan janji itu.
Sebelum pertemuan yang berlangsung dua kali dalam sepuluh tahun itu dimulai pada Rabu lalu, pengacara HAM terkemuka Yu Wensheng mengatakan kepada Associated Press bahwa Kongres partai telah ditandai dengan pengamanan yang sangat ketat, jauh lebih ketat daripada sebelumnya.
“Keamanan pada kongres ke-19 partai tampaknya jauh lebih ketat daripada sebelumnya. Sebelumnya pada penindakan keras 9 Juli 2015, para pengacara dan aktivis HAM menjadi sasaran utama penangkapan dan penahanan. Tetapi sekarang ini, targetnya lebih luas hingga mencakup para aktivis HAM, mereka yang mengajukan petisi dan pembangkang, kebanyakan telah ditahan di berbagai penjuru negara,” kata Yu yang pernah mengeluarkan surat terbuka di Internet yang menyerukan pemakzulan Xi serta reformasi politik pada kongres partai.
Rabu lalu ia dibawa ke sebuah pengadilan di ibukota untuk diinterogasi.
Belum jelas apakah interogasi berjam-jam itu mengenai surat terbukanya atau mengenai izin praktik pengacaranya, yang dicabut pada Juli lalu setelah ia mewakili pengacara Wang Quanzhang. Wang berada dalam tahanan polisi sejak penindakan keras terhadap para pengacara dua tahun silam.
Telepon berulang kali setelah Yu dibebaskan pada Kamis pagi tidak diangkat. Begitu pula telepon terhadap petugas pengadilan Chen Min dan Lu Kai, yang dilaporkan menginterogasi Yu. [uh/lt]