Serum Adjuvant Efektif untuk Atasi Flu Babi dan Burung

  • Art Chimes
    Zefanya Rampengan

Vaksin untuk mengobati flu babi dan flu burung dapat ditingkatkan keefektifannya dengan tambarahan serum adjuvant.

Vaksin melawan flu babi dan burung dapat lebih efektif dengan tambahan serum yang disebut adjuvant, sehingga mungkin dapat memperpanjang persediaan obat dan bahkan menurunkan biaya jika jenis influenza baru muncul.

Vaksin influensa umumnya manjur untuk melawan jenis flu tertentu. Tetapi Hana Golding, pakar biologi mikro dari Badan Pangan dan Obat-Obatan Amerika, mengatakan terkadang jenis baru muncul tiba-tiba, dan pembuat obat kewalahan untuk merancang dan memproduksi vaksin baru.

"Kami ingin menvaksinasi populasi dengan cepat, kami perlu semua bantuan yang mungkin didapat," ujar Golding.

Vaksin dibuat berdasarkan satu antigen, yaitu bahan yang merangsang respon kekebalan tubuh, ditambah komponen lain.

Satu penelitian studi baru melihat keefektifan salah satu komponen itu, yaitu serum yang disebut MF59, dalam memperkuat beberapa vaksin flu.

"MF59 adalah kelompok adjuvan yang disebut emulsi minyak dalam air, persis seperti namanya. Adjuvan jenis ini bekerja dengan menarik sel-sel imunitas yang kompeten ke lokasi, di mana mereka menciptakan lingkungan lokal untuk memfasilitasi respon imun," papar Golding.

Dalam penelitian ini Golding dan koleganya menunjukkan bahwa penambahan MF59 untuk vaksin flu babi H1N1 dan flu burung meningkatkan respon imun dalam berbagai kelompok usia.

Salah satu keuntungan menambah adjuvant ke satu vaksin adalah vaksin itu mungkin menghasilkan dosis yang sama efektifnya dengan menggunakan lebih sedikit antigen, yaitu bahan kunci yang mungkin tidak banyak tersedia atau mahal saat pandemi merebak.

"Jika kita lebih efisien dalam memproses vaksin dalam jumlah tertentu, kita tidak membutuhkan sebanyak itu untuk mendapat respon imun dengan level yang sama. Jika kita menggunakan vaksin yang lebih sedikit per dosis, maka jelas kita memiliki cakupan yang lebih luas,” ujar Golding lebih lanjut.

Hana Golding melaporkan keefektifan vaksin yang diperkuat adjuvan dalam jurnal "Science Translational Medicine."