Setelah 2 Bulan Ditahan di Thailand Pesepakbola Bahrain Kembali ke Australia

Pesepakbola Bahrain Hakeem al-Araibi meninggalkan pengadilan kriminal di Bangkok, Thailand, 4 Februari 2019. (Foto: dok).

Hakeem al-Araibi, pemain sepak bola Bahrain yang juga seorang pengungsi, telah kembali ke Australia setelah dua bulan berada dalam tahanan di Thailand karena adanya surat perintah penangkapan dari negara asalnya.

Sekelompok simpatisan menyanyikan lagu "You’ll Never Walk Alone" untuk menyambutnya sewaktu al-Araibi tiba di bandara Melbourne hari Selasa pagi (12/2), setelah penerbangan dari Bangkok. Al-Araibi yang berusia 25 tahun dibebaskan setelah Thailand menghentikan proses ekstradisinya karena tekanan internasional yang kuat, termasuk seruan dari Perdana Menteri Australia, Scott Morrison.

Al-Araibi mengatakan kepada para pendukungnya bahwa “negara saya adalah Australia. Saya cinta Australia.”

Al-Araibi ditahan di Bangkok pada akhir November setibanya di sana untuk berbulan madu dengan istrinya, atas permintaan Bahrain, yang mengeluarkan surat perintah penangkapannya melalui Interpol. Pihak berwenang Bahrain telah menuduh al-Araibi menyerang kantor polisi pada tahun 2011 sewaktu berlangsung protes Musim Semi Arab. Al-Araibi yang melarikan diri ke Australia pada tahun 2014 dan kemudian mendapatkan status pengungsi mengatakan ia akan disiksa dan dipenjarakan apabila kembali ke Bahrain.

Selain tekanan diplomatik dari Australia, berbagai organisasi HAM dan badan sepakbola internasional FIFA juga meminta Thailand untuk membebaskan al-Araibi. [uh]