Pihak berwenang Iran telah membebaskan wartawan surat kabar Hammihan, Elnaz Mohammadi, dengan uang jaminan, satu minggu setelah ia ditahan, demikian laporan media setempat. Namun saudara perempuannya, yang juga seorang wartawan, masih ditahan.
Harian reformis Hammihan melaporkan Elnaz Mohammadi ditahan setelah pergi ke kantor Kejaksaan “untuk (mendapat) penjelasan” tetapi sejak itu “dibebaskan dari penjara Evin dengan uang jaminan.”
Adiknya, Elahe Mohammadi, yang ditangkap pada 29 September setelah membuat laporan bagi surat kabar yang sama dari upacara pemakaman Mahsa Amini, masih berada dalam tahanan.
Iran telah mengalami aksi demonstrasi besar-besaran sejak kematian Mahsa Amini, perempuan Kurdi berusia 22 tahun yang meninggal di tahanan polisi pada 16 September lalu, tiga hari setelah ditangkap polisi moral karena tidak mengenakan jilbab secara benar.
BACA JUGA: Perayaan Revolusi Iran Diwarnai Peretasan Siaran Pidato Presiden RaisiProsesi pemakaman di kampung halaman Amini di Saqez, di propinsi Kurdistan, beralih menjadi salah satu aksi demonstrasi pertama, yang kemudian diikuti dengan kerusuhan selama lebih dari empat bulan.
Pihak berwenang mengatakan ratusan orang, termasuk puluhan personel keamanan, tewas dalam serangkaian aksi demonstrasi itu. Ribuan warga Iran, termasuk sejumlah tokoh masyarakat, wartawan dan pengacara telah ditangkap.
Menurut Asosiasi Wartawan Teheran, 10 wartawan yang ditangkap terkait protes itu masih ditahan.
Pemimpi tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei minggu lalu setuju memberi pengampunan atau keringanan hukuman pada “sejumlah besar narapidana,” yang sebagian ditahan dalam demonstrasi tersebut. Langkah itu merupakan bagian dari peringatan 44 tahun Revolusi Islam Iran tahun 1979. [em/ka]