Isu kekerasan dengan senjata api telah mendominasi perdebatan politik di Amerika, setelah kejadian penembakan-penembakan massal awal bulan ini di Texas dan Ohio. Sementara para anggota Kongres sedang reses pada bulan Agustus ini, para kandidat calon presiden dari partai Demokrat menyerukan tindakan. Sementara itu, Presiden Donald Trump, yang berasal dari partai Republik, menjanjikan proses pemeriksaan yang lebih ketat terhadap para pembeli senjata api.
Setelah dua penembakan massal yang menewaskan lebih dari 30 korban awal bulan ini, seorang lagi korban dimakamkan di Ohio pada hari Sabtu.
Hari Jumat di Iowa, sejumlah kandidat calon presiden dari partai Demokrat memusatkan perhatian pada Presiden Donald Trump. Seorang di antaranya adalah Kamala Harris. Senator California itu mengatakan, “Ini mengenai orang yang datang dan berkuasa dengan menggunakan kekuatan suara presiden Amerika Serikat dengan cara yang berusaha memecah belah kita.”
Trump telah mengecam penembakan-penembakan tersebut, tetapi Demokrat menyatakan retorikanya mengenai imigran gelap telah mendorong munculnya kebencian. Trump mengatakan kepada wartawan pada Jumat lalu bahwa ia menginginkan pemeriksaan latar belakang yang ketat terhadap para pembeli senjata api.
Your browser doesn’t support HTML5
Presiden Trump mengatakan, “Kami tidak menginginkan orang-orang yang sakit jiwa, orang-orang yang sakit, kami tidak ingin mereka memiliki senjata api.”
Seorang petinggi partai Republik di Senat, Mitch McConnell, yang dipojokkan para demonstran di negara bagian asalnya, Kentucky, mengatakan kepada seorang pembawa acara bincang-bincang di radio pada Jumat lalu bahwa pernyataan-pernyataan dari sejumlah anggota partai Demokrat tidaklah membantu.
Ketua Fraksi Mayoritas di Senat AS, Mitch McConnell, mengemukakan dalam acara Terry Meiners di radio WHAS, “Apa yang terjadi setelah masing-masing penembakan itu adalah ada godaan untuk sekadar terlibat dalam wacana politik bukannya benar-benar mengesahkan sesuatu. Presiden menelepon saya pagi ini membahas tentang ini. Ia sangat menginginkan ada penyelesaian.”
BACA JUGA: Penembakan Massal AS Bangkitkan Kembali Pertikaian soal SenjataAsosiasi Pemilik Senjata Api Nasional Amerika (NRA) yang memiliki pengaruh politik menyatakan, pemeriksaan latar belakang yang diperlukas tidak akan mencegah aksi para penjahat.
Kandidat calon presiden dari partai Demokrat Cory Booker mengatakan kepada hadirin di Iowa hari Jumat bahwa Amerika harus mengatasi terorisme domestik dari para pendukung supremasi kulit putih. Ia kembali mengemukakan hal tersebut hari Minggu.
Dalam acara televisi ABC This Week, Senator New Jersey Cory Booker mengemukakan, “Dan masalah yang kita hadapi adalah, presiden di Gedung Putih bukanlah orang yang mengambil tindakan dan yang mengatakan kita akan menangani ini, dan mengusahakan sumberdayanya. Kita malah memiliki orang yang menambah masalah, yang berkontribusi dalam pemecahbelahan semacam ini.”
Yang diperlukan sekarang ini adalah mencari cara-cara untuk menghentikan kekerasan di tengah-tengah musim kampanye politik di Amerika sekarang ini. [uh/ab]