Sepuluh orang termasuk seorang gadis remaja terluka pada Senin (25/3), setelah sistem pertahanan udara Ukraina menembak jatuh dua rudal Rusia di ibu kota negara itu, yang menyebabkan pecahan besi terhempas ke darat.
Otoritas di Kharkiv, Ukraina timur, juga mengumumkan seorang pria berumur 65 tahun tewas di halaman rumahnya dalam serangan rudal Rusia ke wilayah itu.
Jurnalis kantor berita AFP di Kyiv menyaksikan para petugas tanggap darurat yang memakai helm, membersihkan pecahan beton dan besi dari bangunan yang terkoyak dalam serangan itu, yang merupakan pemboman udara ketiga ke ibu kota Ukraina dalam lima hari terakhir.
Moskow telah meningkatkan serangan udaranya ke Kyiv, menargetkan infrastruktur kunci menyusul aksi pemboman fatal yang dilakukan oleh pihak Ukraina ke wilayah perbatasan Rusia.
Reporter AFP mendengar sejumlah ledakan dan sirene serangan udara di Kyiv menyala hampir terus menerus pada sekitar pukul 10.30 pagi, sementara para pejabat meminta warga untuk mencari perlindungan.
BACA JUGA: Rusia Tembak Jatuh 11 Drone Ukraina di RostovPresiden Volodymyr Zelensky mengatakan bahwa serangan itu kembali menunjukkan bahwa Ukraina membutuhkan sistem pertahanan udara yang lebih baik dari para sekutunya.
“Itu berarti keamanan bagi kota-kota kami dan menyelamatkan nyawa manusia. Kita semua di dunia ini yang menghormati dan melindungi kehidupan, harus menghentikan teror ini,” tulis dia di media sosial.
Layanan kedaruratan mengatakan 10 orang terluka, sementara Wali Kota Kyiv, Vitali Klitscho, mengatakan seorang remaja termasuk di antara korban yang dibawa ke rumah sakit, dan dua ibu hamil menderita reaksi stress yang akut.
Oksana, seorang penduduk Kyiv, sedang bekerja ketika pertama-tama mendengar sirine serangan udara dan kemudian sebuah ledakan.
“Sebelum saya bisa melakukan apapun, ledakan pertama sudah terjadi,” kata dia kepada AFP. “Muncul awan debu, menghancurkan mobil-mobil, jendela-jendela, dan semuanya.”
Kepala administrasi militer Kyiv, Serhiy Popko, mengatakan Rusia telah menyerang dengan dua rudal balistik yang diluncurkan dari wilayah semenanjung Krimea yang mereka duduki. [ns/ka]