Parlemen Pakistan memilih Shehbaz Sharif sebagai perdana menteri baru negara itu Senin, sehari setelah mosi tidak percaya terhadap petahana Imran Khan menggulingkannya, mengakhiri pemerintahan koalisinya yang hampir empat tahun.
Sharif memperoleh 174 suara, lebih banyak dua dari yang dibutuhkan untuk memenangkan pemilihan di Majelis Nasional yang beranggotakan 342 orang, atau majelis rendah parlemen. Kemudian ia diambil sumpah jabatannya, dipimpin oleh penjabat Presiden Sadiq Sanjrani.
Perdana menteri berusia 70 tahun itu dipilih tanpa ada penentangan oleh aliansi oposisi, setelah anggota parlemen dari Partai Khan, Tehreek-e-Insaf (PTI) yang berkuasa memboikot proses pemungutan suara dan meninggalkan parlemen, menuduh Amerika berada di balik penggulingan pemerintah Pakistan.
BACA JUGA: Shehbaz Sharif, PM Baru PakistanAmerika menolak tuduhan itu dengan mengatakan hal itu "tidak benar". Pihak oposisi Pakistan menolak tuduhan itu. Wakil ketua parlemen, Qasim Shah Suri seorang anggota PTI, menolak memimpin sidang hari
Senin untuk pemilihan kepala eksekutif negara itu, dengan alasan "konspirasi asing" berada di balik penggulingan Khan.
Sidang khusus parlemen akhirnya dipimpin oleh Ayaz Sadiq, seorang anggota parlemen senior Partai Liga Muslim Pakistan-Nawaz (PML-N), yang mengumumkan hasil pemungutan suara. Beberapa menit sebelum pemungutan suara, para legislator PTI mengundurkan diri secara massal dari majelis rendah sebagai protes. [ps/jm]