Sheriff Las Vegas: Pelaku Penembakan Massal Kehilangan Kekayaan dalam Jumlah Besar

Sheriff Las Vegas, Joe Lombardo berbicara dalam konferensi pers (foto: dok).

Seorang sheriff Las Vegas mengatakan bahwa pria yang membunuh 58 orang di sebuah festival musik kantri di kota tersebut bulan lalu kehilangan kekayaan dalam jumlah besar selama dua tahun sebelum penembakan itu dan mengalami "serangan depresi".

Sheriff Clark County, Joe Lombardo mengatakan kepada stasiun televisi baru Las Vegas, KLAS-TV bahwa kehilangan uang mungkin merupakan "faktor penentu" mengapa pria bersenjata Stephen Paddock melakukan penembakan massal.

Penyidik masih belum menentukan secara pasti apa yang menyebabkan Paddock melepaskan tembakan di festival musik kantri tanggal 1 Oktober dari kamar hotel berlantai tinggi. Paddock menembak mati dirinya sendiri setelah melakukan penembakan massal itu, yang juga melukai lebih dari 500 orang.

"Sejak September 2015, ia kehilangan banyak kekayaannya, dan saya kira itu faktor penentu apa yang dilakukannya," kata Lombardo dalam wawancara tersebut.

Ia menggambarkan Paddock sebagai seorang narsis yang mungkin memandang citranya sebagai penjudi merosot.

"Orang ini sangat mengutamakan status berdasarkan bagaimana ia ingin diakui di lingkungan kasino dan ingin oleh teman-teman dan keluarganya" ," kata sheriff tersebut.

"Jadi jelas hal itu mulai merosot dalam waktu singkat dan itu mungkin berdampak menentukan mengapa ia melakukannya."

Lombardo menegaskan bahwa pacar penembak itu, Marilou Danley, terus diinterogasi dan masih dianggap "terlibat." Danley berkali-kali menolak mengetahui apapun mengenai serangan tersebut.

Lombardo mengatakan penyelidik telah menemukan bahwa Paddock merencanakan serangannya dengan hati-hati dan "untuk menyembunyikan tindakannya." Ia mengatakan piranti keras dari komputer yang ditemukan di hotel Paddock belum ditemukan. [my]