Sidang Mantan Penjaga Kamp Nazi di Jerman Hampir Berakhir

Bruno Dey (tengah), mantan penjaga kamp di kamp konsengrasi Nazi, Stutthof, didampingi pengacaranya Stefan Waterkamp (kanan) dan anak perempuannya (kiri) saat disidang di Hamburg, Jerman utara, 6 Juli 2020.

Argumen-argumen penutup akan dikemukakan, Senin (6/7), dalam sidang pengadilan terhadap seorang mantan penjaga kamp konsentrasi Nazi atas keterlibatannya dalam pembantaian lebih dari 5.000 orang selama Perang Dunia ke-2.

Pengadilan terhadap Bruno Dey itu merupakan salah satu dari sejumlah kasus terakhir menyangkut penjaga kamp konsentrasi Nazi yang masih hidup. Dey yang kini berusia 93 tahun dituduh ikut bertanggung jawab atas tewasnya 5.230 orang Yahudi di kamp Stutthof dekat Gdansk di Polandia.

Dey, yang hadir di pengadilan Hamburg, Jerman, itu dengan kursi roda, membantah dirinya bersalah atas apa yang terjadi di kamp itu.

Dalam pembelaannya, ia bersikeras mengatakan bahwa ia tidak dengan sukarela bergabung dalam pasukan elite Nazi (SS) sebelum ditugaskan di kamp itu dari Agustus 1944 hingga April 1945. Ia sendiri ditugaskan di kamp itu karena menderita gangguan jantung yang tidak memungkinkannya ditempatkan di garis depan.

Namun jaksa penuntut bersikeras mengatakan, keterlibatan Dey penting dalam pembantaian tersebut, karena masa tugasnya di SS bertepatan dengan keluarnya perintah “Solusi Terakhir” untuk secara sistematis memusnahkan Yahudi dengan cara menggunakan gas beracun, membuat kelaparan dan menutup akses ke layanan kesehatan.

Dey sendiri diadili di pengadilan bawah umur karena ia berusia antara 17 dan 18 tahun saat peristiwa itu terjadi. Jika terbukti bersalah, ia bisa dikenai hukuman 10 tahun penjara. [ab/uh]