Polisi di Siprus, Senin (23/10) menangkap sepuluh orang yang diduga menjalankan geng kriminal yang menyelundupkan migran, sementara pulau itu menghadapi lonjakan baru kedatangan migran pada akhir pekan lalu.
Siprus, yang terletak di persimpangan tiga benua, telah mengalami peningkatan migrasi yang tidak biasa sejak 2017. Para pejabat Siprus dalam beberapa hari belakangan telah menyatakan keprihatinan bahwa situasi keamanan yang memburuk dengan cepat di Timur Tengah dapat menyebabkan lonjakan jumlah orang yang meninggalkan kawasan itu.
Sekitar 264 warga Suriah tiba pada akhir pekan lalu setelah bertolak dari pantai Lebanon, kata seorang juru bicara kementerian dalam negeri.
Polisi mengatakan para tersangka penyelundup ditangkap di berbagai lokasi di distrik Paphos, Siprus Barat, karena dicurigai bersekongkol melakukan kejahatan, menjadi anggota organisasi kriminal, melakukan penyelundupan dan pencucian uang.
Sejumlah besar uang tunai ditemukan pada salah seorang tersangka, kata polisi.
Jumlah kedatangan migran pada tahun ini relatif lebih rendah daripada permohonan suaka yang mencapai rekor, 21.565, sepanjang tahun 2022, menurut angka-angka dari badan pengungsi PBB UNHCR. Hingga akhir Agustus lalu, Siprus telah menerima 7.369 permohonan suaka dari para pendatang baru. [uh/ab]