Sekarang ini, ia keliling dunia, menghadiri pemutaran perdana film berjalan di karpet merah dan duduk di panel dengan para astronot, mantan presiden, dan kaum feminis terkenal.
Tetapi pada tahun-tahun setelah peristiwa serangan teroris 11 September, Amani Al-Khatahtbeh hanyalah seorang remaja New Jersey, yang menulis sebuah blog dari kamarnya. Dia menggunakan blog untuk terhubung dengan remaja-remaja putri Muslim lainnya untuk menentang stereotip.
Pada masa itu, satu-satunya refleksi dirinya dalam berita adalah pria berjubah oranye yang tampak seperti ayahnya dan wanita yang tampak diam dan tertindas, katanya.
BACA JUGA: Impian Pelari Amerika Terhambat karena Hijab"Berkembangnya tajuk-tajuk utama yang dibesar-besarkan dan tidak pernah merasa terwakili oleh mereka, saya melakukan apa yang akan dilakukan oleh seorang milenial, yaitu beralih ke media sosial," kata Al-Khatahtbeh.
"Saya memutuskan untuk menempati tempat saya sendiri di luar sana dan menciptakan ruang itu untuk membalas."
Sepuluh tahun kemudian, situs MuslimGirl.com miliknya merupakan majalah online dengan pembaca dunia yang menulis tentang bagaimana dia merasa menjadi satu-satunya wanita berjilbab di arena tinju, menawarkan tips kecantikan dan meliput kisah-kisah remaja yang memerangi ketakutan pada Islam atau Islamophobia. Tahun lalu, domain yang dibelinya seharga $7 dikunjungi lebih dari dua juta pengunjung. [ps/ft]