SMS Jadi Alat Kesehatan di Kenya

  • Joe de Capua

Pekerja sukarela Palang Merah Internasional menggunakan survei ponsel RAMP untuk mengumpulkan informasi kesehatan di pedesaan Kenya. (Foto: IFRC)

Lembaga palang merah dunia menggunakan survei lewat pesan singkat ponsel (SMS) untuk mengumpulkan data dan membuat respon kesehatan secara lebih cepat.
Penggunaan telepon selular (ponsel) di Afrika telah menyebar luas dan cepat. Pada akhir tahun lalu, diperkirakan bahwa 70 persen populasi memiliki ponsel. Sekarang ini, lembaga Palang Merah Internasional -- International Federation of the Red Cross (IFRC) dan Red Crescent Societies -- mengatakan mereka menggunakan teknologi ini untuk menyelamatkan nyawa.

Di Kenya, IFRC telah mengembangkan survei berbasis ponsel cepat atau Rapid Mobile Phone (RAMP). Mekanisme ini memungkinkan kelompok bantuan medis mempelajari banyak hal mengenai kesehatan orang di komunitas terpencil di pedesaan dalam waktu yang sangat singkat.

Jason Peat, petugas kesehatan senior untuk malaria, mengatakan ide untuk survei tersebut muncul dari para pekerja sukarela IFRC.

"Ada pekerja-pekerja sukarela yang menggunakan ponsel untuk berkomunikasi. Mereka menggunakannya untuk menelepon, namun lebih sering untuk mengirim pesan singkat karena itu lebih murah. Para pekerja sukarela ini dan petugas kesehatan komunitas lainnya di tingkat lokal kemudian menggunakan ponsel untuk mengelola aktivitas dan program, tidak hanya program kesehatan tapi semua program," ujarnya.

Para pekerja sukarela menggunakan RAMP untuk mengumpulkan data seperti yang terkait dengan kelahiran, perawatan bayi, imunisasi, malaria, paru-paru basah, diare dan isu-isu kesehatan lainnya. Peat mengatakan bahwa survei ponsel telah mengurangi biaya secara tajam. Skema ini 10 kali lebih murah dibandingkan dengan metoda 'clipboard' dan menghemat banyak waktu.

“Sistem ini sangat cepat," ujar Peat. "Kami memiliki buletin data dalam 24 jam, sementara dulu perlu berbulan-bulan untuk bisa menghasilkan buletin data. Dan kami dapat menulis laporan tertulis dalam tiga hari."

Lebih cepat informasi dikumpulkan, tanggapan yang diberikan pun lebih cepat.

“Alat ini memungkinkan kita dengan sangat cepat mencari akar masalah. Hal ini memungkinkan kita melihat dimana masalah berada, dimana kita ingin mengubah indikator-indikator kesehatan. Dan alat ini memberikan kita data dan kemajuan yang ada bisa diawasi dengan sangat cepat," ujarnya.

Organisasi Kesehatan Sedunia dan ahli epidemiologi ternama di dunia membantu Palang Merah mengembangkan RAMP. Survei ponsel ini digunakan untuk membantu Kenya dan negara-negara Afrika lainnya mencapai Tujuan-Tujuan Pembangunan Milenium (MDG) untuk kesehatan. Target untuk MDG adalah 2015.