Pemerintah Rusia mengisyaratkan akan memberi izin tinggal jika Snowden berhenti membocorkan detail program pengintaian AS.
Mantan pegawai kontrak intelijen Amerika Edward Snowden meminta suaka sementara di Rusia sampai ia bisa pergi ke Amerika Latin.
Pemerintah Kremlin mengisyaratkan mungkin mereka akan mengizinkan Snowden tinggal di negara itu jika ia berhenti membocorkan rincian program-program pengintaian rahasia Amerika.
Snowden, 30, pada Jumat (12/7) bertemu aktivis hak asasi manusia dan pengacara Rusia di bandar udara Moskow. Kemudian, kelompok pembongkar rahasia WikiLeaks memasang pernyataan Snowden di laman mereka, yang menyebutkan Snowden ingin tinggal di Rusia sampai ia bisa pergi dengan aman ke Amerika Latin.
Tiga negara Amerika Latin berhaluan kiri - Venezuela, Bolivia dan Nikaragua – telah menawarinya suaka. Tetapi Snowden tidak bisa bepergian ke manapun karena pejabat-pejabat Amerika mencabut paspornya dan menginginkannya diekstradisi ke Amerika guna menghadapi pengadilan atas tuduhan spionase.
Di Washington, setelah Snowden mengumumkan permintaan suakanya, Gedung Putih mengatakan masih ada “pembenaran” bagi Rusia untuk menyerahkan Snowden ke Amerika. Presiden Rusia Vladimir Putin telah menolak permintaan Amerika sementara mendesak Snowden untuk pergi ke negara lain. Presiden Barack Obama dijadwalkan berbicara melalui telepon dengan Presiden Putin Jumat sore.
Snowden, yang tinggal dalam zona transit di Bandara Sheremetyevo selama hampir tiga pekan terakhir, sebelumnya menyatakan keinginan meminta suaka di Rusia. Tetapi ia membatalkan keinginan itu setelah Presiden Putin mengatakan permintaan itu baru akan dipertimbangkan jika Snowden bersedia berhenti membocorkan rincian program-program pengintaian yang dilakukan Badan Keamanan Nasional Amerika (NSA). Sementara rincian mengenai pertemuannya di bandar udara terungkap, Kremlin menegaskan, Snowden dapat tinggal di Rusia jika ia berhenti membocorkan rahasia.
Pemerintah Kremlin mengisyaratkan mungkin mereka akan mengizinkan Snowden tinggal di negara itu jika ia berhenti membocorkan rincian program-program pengintaian rahasia Amerika.
Snowden, 30, pada Jumat (12/7) bertemu aktivis hak asasi manusia dan pengacara Rusia di bandar udara Moskow. Kemudian, kelompok pembongkar rahasia WikiLeaks memasang pernyataan Snowden di laman mereka, yang menyebutkan Snowden ingin tinggal di Rusia sampai ia bisa pergi dengan aman ke Amerika Latin.
Tiga negara Amerika Latin berhaluan kiri - Venezuela, Bolivia dan Nikaragua – telah menawarinya suaka. Tetapi Snowden tidak bisa bepergian ke manapun karena pejabat-pejabat Amerika mencabut paspornya dan menginginkannya diekstradisi ke Amerika guna menghadapi pengadilan atas tuduhan spionase.
Di Washington, setelah Snowden mengumumkan permintaan suakanya, Gedung Putih mengatakan masih ada “pembenaran” bagi Rusia untuk menyerahkan Snowden ke Amerika. Presiden Rusia Vladimir Putin telah menolak permintaan Amerika sementara mendesak Snowden untuk pergi ke negara lain. Presiden Barack Obama dijadwalkan berbicara melalui telepon dengan Presiden Putin Jumat sore.
Snowden, yang tinggal dalam zona transit di Bandara Sheremetyevo selama hampir tiga pekan terakhir, sebelumnya menyatakan keinginan meminta suaka di Rusia. Tetapi ia membatalkan keinginan itu setelah Presiden Putin mengatakan permintaan itu baru akan dipertimbangkan jika Snowden bersedia berhenti membocorkan rincian program-program pengintaian yang dilakukan Badan Keamanan Nasional Amerika (NSA). Sementara rincian mengenai pertemuannya di bandar udara terungkap, Kremlin menegaskan, Snowden dapat tinggal di Rusia jika ia berhenti membocorkan rahasia.