“Kamu percaya nggak suara saya segitu?,” ungkap Ganjar sambil tertawa kecil, di Posko Tim Pemenangan Ganjar-Mahfud, di Jalan Teuku Umar 9, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu malam (14/2).
Pihaknya, kata Ganjar, akan menjalani seluruh proses pesta demokrasi ini termasuk mengikuti hasil penghitungan akhir oleh KPU yang akan dilakukan hingga Maret mendatang.
Melihat kerja keras seluruh pihak, mulai dari saksi partai koalisi dan relawan di berbagai TPS, hingga penyelenggara pemilu, Ganjar menyampaikan apresiasi sebesar-besarnya, dan menekankan bahwa tidak ada perjuangan yang sia-sia.
“Tadi saya dikasih informasi dari seluruh Indonesia, dari hasil-hasil yang ada dan sekarang lagi diakumulasikan nantinya di partai. Lebih khusus yang di PDI Perjuangan. Maka kita tunggu saja, nanti yang sifatnya teknis,” jelas Ganjar.
Ketua Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud, Arsjad Rasjid berpesan kepada seluruh relawan dan pendukung Ganjar-Mahfud agar tidak berkecil hati dengan hasil hitung cepat.
“Jangan kecewa dulu, jangan sedih dulu. Inget kita berjuang untuk demokrasi, demokrasi Indonesia yang sudah kita perjuangan sejak 98 jangan sampai kita menodai demokrasi ini,” ujar Arsjad seraya menambahkan untuk segera melapor jika menemui kecurangan dalam kontestasi pilpres kali ini.
Arsjad mengklaim pihaknya telah menerima banyak laporan terkait berbagai anomali dalam proses demokrasi ini. “Harapannya sekarang penting sekali untuk mengumpulkan jika ada anomali-anomali atau pun kecurangan yang terjadi, dan sekarang saya juga mengucapkan terimakasih karena sudah banyak sekali yang masuk kepada kami di TPN. Jadi kami ingin berterimakasih pada pendukung Ganjar-Mahfud dari Sabang sampai Merauke, di seluruh Indonesia, yang sudah berani melaporkan. Ada yang buat video macam-macam untuk bisa menjelaskan apa yang terjadi di TPS masing-masing,” jelasnya.
BACA JUGA: Prabowo: “Kami Akan Jadi Pemimpin Untuk Seluruh Rakyat"PDI-Perjuangan Usul Buat Tim Investigasi
Berbicara di kesempatan yang sama, Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto mengusulkan kepada TPN Ganjar-Mahfud untuk membentuk sebuah tim investigasi terkait dugaan adanya kecurangan di dalam pemilu 2024 ini.
“Kami akan mengusulkan kepada TPN Ganjar Mahfud, agar dibentuk suatu tim khusus,” tegas Hasto.
Menurutnya, tim tersebut nantinya bukan hanya berasal dari kelompok ahli hukum, namun juga pakar yang berkaitan dengan demografi serta investigasi forensik untuk melihat seluruh proses pemilu ini dengan seksama.
PDI Perjuangan, kata Hasto, mencermati adanya disain kecurangan pemilu yang bersifat dari hulu sampai ke hilir. Pihaknya juga menduga ada sebuah anomali dalam pemilu 2024 kali ini. Ia mencontohkan perbedaan perhitungan di dalam dan luar negeri.
"Di luar negeri mencerminkan tidak ada operasi bansos, intimidasi, dan keterlibatan institusi negara sehingga warga negara bisa sampaikan pilihan secara jernih. Berbeda dengan dalam negeri karena hulu ke hilir terjadi persoalan serius," ujarnya.
"Kita melihat anomali dalam demokrasi kita saat ini. Ada sisi sisi gelap kekuasaan yang bekerja. Sehingga dalam konteks ini apa yang terjadi membangunkan spirit bagi PDIP dengan seluruh kader untuk buka berbagai anomali yang sentuh legitimasi dari Pemilu," tambahnya.
BACA JUGA: Hasil Hitung Cepat: Pasangan Prabowo-Gibran Menang TelakLebih jauh Hasto menekankan bahwa hasil hitung cepat tidak dapat dijadikan patokan siapa capres dan cawapres yang menang, namun pihaknya juga melihat anomali lain yang disebutnya sebagai “over shooting”. Fenomena ini, tambah Hasto, pernah terjadi dalam pemilu di Timor-Timur pada tahun 1997 silam.
“Kami melihat nampak adanya fenomena over shooting. Jadi kalau berburu itu tembaknya berlebihan di situ. Ini pernah terjadi di Timor-Timur pada pemilu tahun 97. Ketika suatu operasi masif dilakukan, maka sampai rezim penguasa saat itu kaget, karena partai penguasa saat itu sampai mendapatkan hampir 100%. Bahkan upaya untuk mendapatkan 7-8% itu pun menunjukkan suatu overshooting,” jelasnya.
Terlepas dari itu semua, Hasto menekankan bahwa tidak ada perjuangan yang sia-sia. Ia pun tetap mengapresiasi seluruh masyarakat yang sudah menggunakan hak pilihnya pada pemilu kali ini. [gi/em]