Pemerintah Somalia menyambut baik kematian Bilal al-Sudani, pemimpin ISIS yang dibunuh oleh pasukan operasi khusus AS di bagian terpencil Somalia Utara Rabu malam.
“Ini sangat positif dan disambut baik,” kata Hussein Sheikh Ali, penasihat keamanan nasional untuk Presiden Somalia Hassan Sheikh Mohamud kepada VOA hari Kamis.
Ali, yang berada di Washington, mengatakan bahwa ISIS bukan ancaman besar bagi Somalia seperti al-Shabab. Tetapi pemimpinnya, al-Sudani, adalah “teroris berbahaya” yang merupakan ancaman potensial bagi Somalia dan Afrika Timur.
Operasi AS menargetkan al-Sudani, fasilitator keuangan penting ISIS, dan terjadi di kawasan pegunungan Cal Miskaad, daerah gua terpencil di wilayah Bari, negara bagian Puntland.
Pemerintah AS mengatakan 10 teroris lainnya juga tewas dalam operasi itu. Tidak ada warga sipil yang cedera atau tewas dalam operasi tersebut, kata para pejabat Pentagon.
Para pejabat AS mengatakan pasukan AS bermaksud untuk menangkap al-Sudani dan rekan-rekannya, tetapi upaya itu gagal.
Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin mengemukakan dalam sebuah pernyataan, “Tindakan ini membuat AS dan mitra-mitranya lebih aman dan selamat, dan ini mencerminkan komitmen teguh kami untuk melindungi warga Amerika dari ancaman terorisme di dalam dan di luar negeri.”
Penasihat keamanan nasional Somalia itu mengatakan operasi AS penting dan menunjukkan AS tidak hanya menargetkan al-Shabab, tetapi juga militan ISIS di Somalia.
“Pesannya adalah, para pemimpin semua kelompok teror di Somalia tidak aman,” dan tidak ada tempat berlindung yang aman bagi mereka “di seluruh Semenanjung Somalia,” kata Ali.
Al-Sudani masuk radar para pejabat intelijen AS selama bertahun-tahun. Austin mengatakan al-Sudani memainkan peran penting dalam membantu mendanai operasi ISIS di Afrika serta afiliasinya ISIS-K yang beroperasi di Afghanistan. Departemen Keuangan AS semua menetapkan al-Sudani pada 2012, atas perannya bersama dengan kelompok al-Shabaab di Somalia.
Para pakar keamanan percaya kematian pemimpin ISIS di Somalia adalah kemunduran besar bagi ISIS dan kelompok-kelompok teroris lain yang beroperasi di Somalia, yang menghadapi serangan ekstensif dari pasukan Somalia.
Ali mengatakan ada kolaborasi yang kokoh antara Somalia dan AS dalam menghadapi al-Shabab. “Dukungan militer AS untuk Somalia sangat membantu dan adalah yang terbaik," lanjutnya.
“Kami telah meluncurkan ofensif, dan kami telah sangat berhasil dalam enam bulan ini, di mana selama itu kami membebaskan puluhan kota dan desa dari al-Shabab,” kata Ali.
“Saya berada di Washington DC untuk bertemu para pemimpin senior, dan ini telah cukup berhasil sejauh ini,” lanjutnya. [uh/ab]