Spanyol Alami Resesi Kedua Sejak 2009

Warga Spanyol melakukan unjuk rasa atas pemotongan subsidi pendidikan dan kesehatan di Madrid (15/4).

Hal ini menimbulkan kekhawatiran bahwa kondisi ekonomi Spanyol pada akhirnya akan mendorong pemerintah negara matador itu meminta dana talangan internasional.
Spanyol menyatakan ekonominya tampaknya mengalami resesi kedua sejak 2009, sehingga menimbulkan kekhawatiran baru bahwa kondisi ini pada akhirnya akan mendorong negara itu meminta dana talangan internasional.

Data resmi belum tersedia, tetapi menteri ekonomi Spanyol, Luis de Guindos, mengatakan kepada surat kabar El Mundo bahwa ekonomi negara itu kemungkinan menyusut pada tiga bulan terakhir. Ia mengatakan ekonomi mungkin mengalami kontraksi 0,3 persen, sama seperti pada kuartal terakhir 2011.

De Guindos mengatakan Spanyol tidak akan memerlukan paket bantuan dari negara-negara Eropa lain. Namun para analis finansial tidak begitu optimistis, dan pada hari Senin, biaya kredit negara itu melonjak hingga ke tingkat tertinggi sejak Desember.

Suku bunga obligasi 10 tahun pemerintah mencapai 6 persen, masih kurang dari tingkat 7 persen di Yunani, Irlandia dan Portugal yang memaksa negara-negara itu meminta paket bantuan dalam dua tahun terakhir.

Ekonomi Spanyol, terbesar ke-empat di antara 17 negara anggota blok pengguna mata uang euro, menghadapi beberapa tantangan: bank-bank mengalami kredit macet yang luar biasa besar akibat ambruknya pasar real estate pada tahun 2008, dan tingkat pengangguran 23 persen negara itu merupakan yang tertinggi di zona euro.