Banjir bandang terburuk dalam sejarah modern Spanyol telah merenggut sedikitnya 214 nyawa. Selain itu, puluhan orang masih hilang setelah hujan deras melanda wilayah timur Valencia selama empat hari, menurut Perdana Menteri Pedro Sanchez pada Sabtu (2/11).
Dalam pernyataan yang disiarkan di televisi, Sanchez mengungkapkan bahwa pemerintah telah mengerahkan 5.000 tentara tambahan untuk melakukan upaya pencarian dan pembersihan. Sebelumnya, kata dia, pemerintah sudah menurunkan 2.500 tentara lainnya.
"Ini adalah operasi terbesar yang dilakukan oleh Angkatan Bersenjata Spanyol dalam kondisi damai," kata Sanchez. "Pemerintah akan memobilisasi semua sumber daya yang diperlukan selama dibutuhkan."
Pemerintah daerah Valencia melaporkan pada Sabtu malam bahwa total korban tewas di wilayah tersebut mencapai 211, ditambah dua korban dari Castilla La Mancha dan satu dari Andalusia.
Tragedi ini adalah bencana banjir terburuk di Eropa sejak 1967, ketika setidaknya 500 orang tewas di Portugal.
Harapan untuk menemukan korban selamat mulai muncul ketika tim penyelamat berhasil menemukan seorang perempuan yang selamat setelah terjebak selama tiga hari di tempat parkir mobil di Montcada, Valencia.
Para ilmuwan menyatakan bahwa peristiwa cuaca ekstrem semakin sering terjadi di Eropa dan di berbagai tempat lain akibat perubahan iklim. Ahli meteorologi berpendapat bahwa pemanasan wilayah Mediterania, yang meningkatkan tingkat penguapan air, berkontribusi signifikan terhadap intensitas curah hujan. [ah/ft]