Perusahaan raksasa streaming musik Swedia, Spotify hari Senin (5/6) mengatakan akan memangkas sekitar 200 pegawai, setara dengan dua persen dari tenaga kerjanya. Itu dilakukan untuk mengurangi operasi podcastnya.
Perusahaan yang berpusat di Swedia itu mengatakan baru-baru ini "menuju ke tahap berikutnya dalam strategi podcast kami," dan beralih ke "pendekatan yang disesuaikan dan ditingkatkan memenuhi kebutuhan setiap acara dan penciptanya."
Perusahaan besar streaming yang terdaftar di bursa saham New York itu mengumumkan, pada bulan April telah melampaui 500 juta pengguna aktif bulanan dengan 210 juta pelanggan yang membayar.
Perusahaan juga mencatat kerugian operasional kuartal pertama sebesar 156 juta euro ($167 juta), dibandingkan dengan kerugian operasional sebesar enam juta euro setahun sebelumnya.
Kerugian yang membesar itu menurut perusahaan, disebabkan oleh jumlah karyawan yang lebih banyak dibandingkan tahun sebelumnya dan perubahan dalam pungutan sosial.
Pada Januari, perusahaan ini mengikuti langkah industri teknologi lainnya, mengumumkan akan memotong sekitar 600 pekerjaan.
Perusahaan ini terkadang hanya mencatat laba triwulanan sejak diluncurkan dan secara teratur membukukan kerugian tahunan, meskipun pertumbuhan pelanggan yang kuat dan mulai lebih awal dibandingkan pesaingnya seperti Apple Music dan Amazon Music.
Spotify juga menginvestasikan lebih dari satu miliar euro untuk podcasting dalam beberapa tahun terakhir, namun analis mengatakan perusahaan itu belum membuktikan bahwa investasi tersebut membuahkan hasil. [ps/jm]