Nama organisasi itu Surviving Parents of Southeast Texas (SPST). Tujuan organisasi ini membantu keluarga-keluarga yang anaknya menjadi korban kekerasan senjata melalui masa-masa sulit mereka khususnya di negara bagian Texas.
Demetricia Holloway adalah salah satu pendiri organisasi itu. Di kantornya di Beaumont, Texas, ia menceritakan salah satu yang dilakukan organisasinya, yakni memajang papan kenangan para korban.
"Ini adalah papan kesedihan kami. Ketika seseorang datang, entah untuk konseling atau sekadar kunjungan, ia akan diminta menggantungkan obituari di sini. Papan ini penuh gambar, kira-kira ada 200 gambar di sini. Kami benar-benar kehabisan tempat untuk memajangnya. Pada kenyataannya ada sekitar 500 gambar yang seharusnya kami pajang,” jelasnya.
Apa yang dilakukan SPST tidak hanya menunggu keluarga korban datang. Mereka juga melakukan aksi jemput bola. Organisasi ini sejak 2015 telah mengirimkan timnya ke berbagai penjuru Texas, termasuk setelah terjadi aksi penembakan di Sekolah Dasar Robb di Uvalde, Texas, di mana seorang pria bersenjata membunuh 19 anak dan dua guru.
Jaylnn Morris adalah staf SPST. Ia mengaku organisasi itu membantunya mengatasi masa gelap dalam kehidupannya. Beberapa tahun lalu, ia mengalami hal paling tragis yang dialami ibu mana pun, yakni melihat putranya ditembak mati di depan matanya. Ia mengatakan rasa sakitnya tidak pernah hilang.
Your browser doesn’t support HTML5
"Ketika kita kehilangan seseorang, itu adalah guncangan sangat besar. Itu seperti belati yang menembus jantung Anda. Saya tak henti-hentinya mengeluhkan kehilangan anak saya," ungkap Moris.
Apa yang dilakukan SPST tidak hanya berusaha meringankan penderitaan keluarga korban tapi juga menyerukan tindakan legislatif untuk mengekang penggunaan senjata.
Usaha mereka kemungkinan akan menghadapi banyak tantangan. Partai Republik yang cenderung prosenjata mengontrol DPR, Senat dan Kantor Gubernur negara bagian itu.
Sebagai salah satu negara bagian dengan undang-undang pengendalian senjata paling lunak, badan legislatif Texas telah menyetujui lebih dari 100 undang-undang yang melonggarkan pembatasan senjata sejak tahun 2000.
Menurut sebuah artikel di Texas Tribune, pada tahun 2021, kematian akibat senjata api di Texas, yang sebagian besar disebabkan oleh bunuh diri atau pembunuhan, telah mencapai tingkat tertinggi dalam hampir tiga dekade. [ab/uh]