Seorang Perwakilan Tetap PBB mencatat bahwa 64 anggota staf Badan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA) telah tewas terbunuh dalam tiga minggu terakhir. Ia mengatakan pada Senin (30/10) malam bahwa nyawa personel PBB “harus dilindungi.”
“Nyawa pekerja kemanusiaan harus dilindungi. Nyawa jurnalis harus dilindungi. Nyawa semua warga sipil, yang tak bersalah, orang Israel dan Palestina, laki-laki dan perempuan, anak-anak dan orang tua, harus dilindungi. Tidak ada hierarki dalam hal melindungi nyawa warga sipil. Warga sipil tetap warga sipil,” kata Wakil Tetap Amerika Serikat di PBB Linda Thomas-Greenfield.
Vasily Nebenzya, Perwakilan Tetap Rusia, mengatakan prioritas komunitas global kini adalah menghentikan pertumpahan darah dan meminimalkan dampak buruk terhadap penduduk sipil.
BACA JUGA: PM Australia Desak Pihak Berwenang Buka Pintu Keluar GazaPerwakilan Palestina untuk PBB, Riyad H. Mansour, mengatakan bahwa “Kami telah berulang kali mengatakan bahwa tidak ada solusi militer untuk konflik ini. Kami belum menunjukkan bahwa ada solusi yang damai. Setiap menit berarti. Setiap menit adalah perbedaan antara hidup dan mati bagi orang-orang Palestina di Gaza.”
Sementara itu, Perwakilan Tetap Israel, Gilad Erdan, memasang bintang kuning di dada kirinya. Ia menyatakan bahwa ia dan timnya akan mulai mengenakan simbol tersebut.
“Kami akan memakai bintang ini sampai kalian mengutuk kekejaman Hamas dan menuntut pembebasan segera sandera. Kami menyematkan bintang kuning sebagai simbol kebanggaan, pengingat bahwa kami bersumpah akan melawan untuk membela diri. Jangan pernah lagi adalah sekarang,” kata Erdan dalam pidatonya. [ka/rs]