Starlink, unit satelit SpaceX milik Elon Musk telah mendapatkan izin beroperasi di Indonesia, kata Menteri Komunikasi dan Informatika kepada Reuters, Rabu (8/5).
Starlink telah memperoleh izin untuk beroperasi sebagai penyedia layanan internet bagi konsumen ritel dan telah diberi lampu hijau untuk menyediakan jaringan, setelah menerima izin “Terminal Bukaan Sangat Kecil” (Very Small Aperture Terminal /VSAT), kata Menteri Budi Arie Setiadi dalam sebuah wawancara.
Indonesia merupakan negara ketiga di Asia Tenggara tempat Starlink akan beroperasi. Malaysia mengeluarkan lisensi kepada perusahaan tersebut untuk menyediakan layanan internet tahun lalu, dan sebuah perusahaan yang berbasis di Filipina menandatangani kesepakatan dengan SpaceX pada tahun 2022.
“Starlink telah memenuhi seluruh persyaratan yang diperlukan untuk beroperasi secara komersial di Indonesia,” kata Budi tanpa merinci nilai investasinya.
Perusahaan itu akan melakukan uji coba di ibu kota baru Indonesia, Nusantara, bulan ini dan peluncurannya diharapkan sesudahnya, kata Budi. Uji cobanya akan berlangsung selama seminggu, tambahnya.
Starlink akan bekerja sama dengan penyedia akses jaringan lokal ketika beroperasi di Indonesia untuk mematuhi peraturan yang berlaku di Indonesia.
Pemerintah mengharapkan Starlink dapat menyediakan layanan internet hingga ke pelosok Indonesia, tambahnya. Starlink belum menanggapi permintaan komentar.
Starlink milik SpaceX, yang memiliki sekitar 60 persen dari sekitar 7.500 satelit yang mengorbit bumi, mendominasi ranah internet satelit. [lt/uh]