Siapa bilang rasa setiakawan di Indonesia mulai pupus? Sejumlah warga dari beragam kalangan bahu membahu membantu mereka yang terpaksa meninggalkan rumah mereka karena peningkatan aktivitas geologi di Gunung Agung, Karangasem, Bali. Termasuk di antaranya Nyoman Suardika, yang menyediakan tempat penampung ternaknya di Besang Kawan Klungkung untuk menjadi tempat pengungsian.
Dalam pernyataan pers yang diterima VOA, Badan Nasional Penanggulangan Bencana BNPB menyatakan hingga Sabtu siang (23/9) atau satu hari setelah peningkatan status Gunung Agung, sudah 15.142 warga yang mengungsi di 125 lokasi, yang tersebar di tujuh kabupaten yaitu Badung, Bangli, Buleleng, Denpasar, Gianyar, Karangasem, Klungkung dan Tabanan. Pendataan masih terus dilakukan, tetapi diperkirakan jumlah ini akan terus meningkat.
Otorita berwenang berupaya sebisa mungkin memberikan bantuan yang diperlukan, tetapi mengingat kendala teknis di lapangan, bantuan langsung warga sekitar sangat terasa manfaatnya.
Banyak warga yang menawarkan rumah, juga lahan peternakan dan pertanian, sebagai tempat pengungsian. Tak hanya Nyoman Suardika di Klungkung, sejumlah warga di Pejeng Kangin, Tampak Siring, juga menawarkan rumah mereka yang tentunya memiliki fasilitas air bersih dan tempat beristirahat yang lebih nyaman.
Kepala Pusat Data Informasi & Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho menyerukan agar warga yang hendak memberi bantuan – uang maupun barang – disetor melalui satu pintu yaitu Posko Utama Satgas Siaga Darurat, agar tidak disalahgunakan.
Warga yang membutuhkan informasi terkini mengenai situasi di kawasan Gunung Agung bisa mengontak call center posko darurat di Karangasem di 0813-5396-5324. [em]