Peningkatan aktivitas vulkanik Gunung Agung di Karangasem, Bali, Jumat malam (22/9) membuat otorita berwenang menaikkan status kewaspadaan dari “siaga” (level tiga) menjadi “awas” (level empat), tingkat tertinggi dalam status gunung api.
Pusat Vulkanologi & Mitigasi Bencana Geologi memperingatkan warga di sekitar Gunung Agung, termasuk para pendaki, pengunung, dan wisatawan, supaya tidak beraktivitas, tidak melakukan pendakian dan tidak berkemah di dalam radius sembilan kilometer dari kawah puncak Gunung Agung.
Untuk mengantisipasi terjadinya lonjakan pengungsi, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) bersama pejabat terkait dengan berada di Bali untuk memudahkan koordinasi dengan gubernur Bali dan bupati terkait. Bantuan logistik juga telah ditingkatkan di sejumlah tempat pengungsian, antara lain makanan, selimut, air minum, matras, layanan kesehatan, dan lain-lain.
Hingga Jumat malam, jumlah pengungsi telah mencapai 9.421 warga, yang terutama merupakan warga yang tinggal di dalam radius enam dan tujuh setengah kilometer di utara, tengga, selatan dan baratdaya gunung itu. Keterangan pers yang diterima VOA beberapa saat lalu menyatakan bahwa otorita berwenang telah mendirikan 50 tempat pengungsian di kabupaten Karangasem, Klungkung dan Buleleng. Jumlah pengungsi diperkirakan akan terus bertambah seiring meningkatnya status kewaspadaan gunung itu.
BNPB bekerjasama dengan BPBD sedang mempersiapkan rambu-rambu jarak radius aman dan berbahaya untuk ditempatkan di sejumlah lokasi strategis agar warga bisa mengetahui posisi mereka.
Meskipun pengamatan aktivitas vulkanik terus diintensifkan, warga diminta tenang dan tidak termakan isu-isu menyesatkan yang beredar bahwa Gunung Agung telah meletus.
Kepala Pusat Data Informasi & Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho kepada VOA mengatakan foto-foto gunung meletus dan hujan abu yang saat ini banyak beredar di media sosial adalah Gunung Soputan di Sulawesi Utara, bukan Gunung Agung. Hingga laporan ini disampaikan Gunung Agung masih berstatus “awas," atau tingkat tertinggi dalam status gunung api. [em]