Mantan ahli strategi Gedung Putih, Steve Bannon, telah mengundurkan diri sebagai CEO dari Breitbart News Network pada Selasa (9/1), sebuah media berita beraliran konservatif.
Pengunduran diri Bannon terjadi di tengah kehebohan komentar-komentar tajam Bannon seputar Presiden Donald Trump dan keluarganya, yang menurut laporan diungkap oleh Bannon kepada penulis Michael Wolff. Komentar-komentar Bannon ini tertuang dalam buku karangan Michael Wolff, berjudul “Fire and Fury” dan diterbitkan minggu lalu.
Wolff menulis dalam bukunya, Steve Bannon menyebut pertemuan yang dihadiri putra sulung Trump, Donald Trump Junior dan menantu Trump, Jared Kushner dengan beberapa orang berkewarganegaraan Rusia, sebagai pertemuan yang bersifat pengkhianatan dan tidak patriotik.
Bannon dalam buku itu juga memperkirakan bahwa Robert Mueller, penyidik khusus yang menyelidiki kecurigaan kolusi antara kampanye Trump dan Rusia, akan membuat Trump Junior “pecah seperti sebutir telur” di TV.
Kini, baik Senat, DPR, dan penyidik khusus sedang menyelidiki tuduhan campur tangan Rusia dalam pemilihan presiden. Kremlin dan Trum membantah tuduhan tersebut.
Presiden dan staf Gedung Putih telah mengecam keras Bannon, dan menyebut dia sebagai tidak setia dan memalukan. Presiden malahan mengatakan, Bannon sudah kehilangan akal sehat pada saat dia dipecat dari Gedung Putih pada Agustus lalu. [ps/jm]