Studi: Jumlah Imigran dari Meksiko ke AS Turun Drastis

Orang-orang yang ingin masuk ke AS duduk di atas gerbong kereta barang, yang dikenal dengan La Bestia (The Beast) di Ixtepec, negara bagian Meksiko, Oaxaca, 18 Juni 2014.

Isu seputar imigrasi masih menjadi sebuah topik yang hangat diperbincangkan dalam kampanye presiden Amerika Serikat, tetapi jumlah orang yang berimigrasi dari Meksiko ke Amerika Serikat secara legal dan illegal mengalami penurunan yang cukup tajam dalam beberapa tahun terakhir, menurut penelitian yang diterbitkan pada Rabu (22/7).

Seorang ahli demografi di Universitas Texas San Antonio dan UniversitasNew Hampshire mengatakan jumlah imigran yang berasal dari Meksiko mencapai angka tertinggi pada tahun 2003, dan mengalami penurunan lebih dari setengah sejak saat itu.

Rogelio Saenz, dekan College of Public Policy di UTSA dan penulis utama penelitian tersebut, mengatakan alasan penurunan ini adalah menurunnya pekerjaan konstruksi yang lebih sedikit karena resesi pada tahun 2007 hingga 2009 dan meningkatnya ekonomi di negara Meksiko dan menurunnya angka kelahiran.

Sebanyak 819.000 orang bermigrasi dari Meksiko ke Amerika Serikat pada tahun 2008 hingga 2012, dibandingkan dengan 1,9 juta imigran pada tahun 2003 hingga 2007, atau mengalami penurunan sekitar 57 persen, merujuk pada angka Sensus AS, yang tidak memisahkan antara imigrasi legal dan ilegal.

"Pada tahun 1960-an dan 1970-an, wanita Meksiko rata-rata melahirkan tujuh anak. Hal ini membentuk populasi yang sangat muda di Meksiko, dengan 35 persen dari jumlah populasi beberapa dekade yang lalu berusia kurang dari 15 tahun," kata Saenz.

Perubahan Demografi

Keadaan demografi seperti ini menyebabkan sejumlah besar orang muda tidak bisa menemukan pekerjaan di negara mereka, tapi masa itu telah berakhir dengan angka kelahiran yang ada sekarang karena hampir sama dengan tingkat kelahiran di AS, katanya.

"Tidak ada lagi kelebihan tenaga kerja di Meksiko seperti beberapa dekade lalu," katanya.

Imigran Meksiko saat ini lebih kaya dan kemungkinan besar datang dengan program visa khusus yang mensyaratkan mereka melakukan investasi dan menciptakan pekerjaan, kata Saenz.

Banyak yang datang tidak untuk mencari pekerjaan di bidang konstruksi, tetapi untuk melarikan diri dari kejahatan dan kekerasan yang terus berkecamuk di Meksiko.

Kemungkinan besar mereka adalah warga Meksiko yang berpindah kewarganegaraan menjadi warga negara AS, bisa berbahasa Inggris, lebih berpendidikan, berusia lebih tua dan berjenis kelamin wanita, dibandingkan dulu, kata Saenz.

Penelitian ini diterbitkan oleh Universitas New Hampshire Casey Fakultas Kebijakan Publik.