Sebuah studi baru mendapati kekerasan seksual terhadap perempuan di Republik Demokratik Kongo jauh lebih parah dibandingkan dugaan semula.
Menurut sebuah laporan dari Jurnal Kesehatan Publik Amerika, lebih dari 1.100 perempuan diperkosa setiap hari di negara Afrika tengah itu.
Studi tersebut mendapati bahwa lebih dari 400 ribu perempuan dan anak perempuan diperkosa di Kongo selama periode 12 bulan, pada tahun 2006 dan 2007.
Jumlah ini 26 kali lebih tinggi dibandingkan apa yang dikutip oleh PBB sebelumnya.
Para pejabat PBB telah menyebut Kongo sebagai “ibukota perkosaan di dunia” dan mengatakan atmosfir kebal hukum memungkinkan tentara, pejuang pemberontak dan warga sipil memperkosa perempuan dan anak-anak tanpa takut akan ditangkap.