Studi USGS Kaitkan Gempa Bumi Ringan dengan Pemboran Minyak

Salah satu lokasi pengeboran minyak dekat Calumet, Oklahoma (Foto: dok).

Sebelum tahun 2008, sekitar masa pemboran minyak dan gas baru mulai diperluas, Oklahoma hanya mengalami satu atau dua gempa berskala lebih dari 3.0, setiap tahunnya. Kini terjadi satu dua gempa berukuran semacam itu setiap hari.

Sebuah studi baru oleh Dinas Survei Geologi AS menyebutkan perluasan pemboran minyak dan gas telah mengakibatkan bertambahnya jumlah gempa-gempa bumi ringan di daerah-daerah yang tidak biasanya memiliki aktivitas seismik.

Studi yang dirilis hari Kamis itu memeriksa 17 area di delapan negara bagian di AS bagian tengah dan timur, yang baru dinyatakan sebagai rentan gempa bumi. Secara tradisional, gempa bumi kebanyakan terjadi di pantai barat AS.

Peningkatan paling dramatis terjadi di negara bagian Oklahoma. Sebelum tahun 2008, sekitar masa pemboran minyak dan gas baru mulai diperluas, Oklahoma hanya mengalami satu atau dua gempa berskala lebih dari 3.0, setiap tahunnya. Kini terjadi satu dua gempa berukuran semacam itu setiap hari.

Gempa-gempa bumi itu diduga berkaitan dengan teknik pemboran minyak dan gas yang disebut rekah hidrolik atau‘fracking’ yang melibatkan pemompaan air, pasir dan bahan kimia dengan tekanan tinggi, ke dalam formasi batuan jauh di bawah tanah