Sebuah video dari kantor berita Reuters menunjukkan sebuah ledakan di antara gedung-gedung di pinggiran selatan Beirut pada Kamis (24/10).
Israel telah melancarkan serangan udara untuk menggempur Lebanon wilayah selatan, pinggiran selatan Beirut, dan Lembah Bekaa, serta mengirim pasukan darat ke sejumlah wilayah perbatasan.
Otoritas Lebanon mengatakan bahwa operasi militer tersebut telah menewaskan lebih dari 2.500 orang dan mengakibatkan lebih dari 1 juta orang mengungsi, sehingga menimbulkan krisis kemanusiaan.
Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken mengatakan pada hari Kamis bahwa Amerika Serikat tidak menginginkan operasi militer Israel berlarut-larut di Lebanon – seiring dengan berbagai upaya untuk memulai negosiasi baru mengenai gencatan senjata dan kesepakatan sandera di Gaza.
Sebelumnya, Hizbullah memulai serangan pada 8 Oktober 2024, sebagai bentuk solidaritas terhadap para sekutu Palestina mereka di Gaza.
Serangan Israel ke Gaza telah menewaskan hampir 43.000 orang, menurut otoritas Gaza, dan meluluhlantakkan wilayah tersebut.
Serangan yang dipimpin Hamas, yang memicu serangan Israel itu, menewaskan 1.200 orang dan mengakibatkan 250 orang lainnya disandera, menurut perhitungan Israel. [th/ka]