Sudan Selatan Bebaskan 7 Tahanan Politik Penting

Presiden Sudan Selatan Salva Kiir setuju untuk membebaskan 7 tahanan politik sebagai bagian dari perundingan damai dengan pemberontak (foto: dok).

Ketujuh orang tahanan itu dibebaskan hari Rabu (29/1) dan dibawa ke ibukota Kenya, Nairobi berdasarkan kesepakatan dalam perundingan damai dengan pemberontak.
Pemerintah Sudan Selatan telah membebaskan tujuh dari 11 tahanan yang penangkapannya menjadi bahasan utama dalam perundingan damai dengan pemberontak.

Ketujuh orang itu dibebaskan hari Rabu (29/1) dan dibawa ke ibukota Kenya, Nairobi berdasarkan kesepakatan antara Presiden Sudan Selatan Salva Kiir dan Presiden Kenya Uhuru Kenyatta.

Empat tahanan lain, termasuk bekas sekjen partai Sudan Selatan yang berkuasa, Pagan Amum masih di tahan di Juba dan akan menghadapi sidang pengadilan atas tuduhan-tuduhan berkhianat.

Pihak berwenang Sudan Selatan menangkap ke 11 orang itu setelah Presiden Kiir menuduh saingannya Riek Machar melancarkan upaya kudeta tanggal 15 Desember, tapi tuduhan itu disangkal Machar.

Pertempuran di Juba ketika itu dipicu oleh bentrokan berminggu-minggu yang menyebabkan setengah juta orang Sudan Selatan mengungsi. Menteri Kehakiman Sudan Selatan Paulino Wanawila hari Selasa mengatakan bahwa Machar juga akan dibawa ke pengadilan jika bisa ditangkap.

Berbicara mewakili para tahanan yang dikirim ke Kenya, bekas Menteri Kehakiman John Luk Jok hari Rabu mengatakan ia dan rekannya sedih dengan ‘situasi tragis: di Sudan Selatan dan merasa berkewajiban untuk memulihkan situasi di negara mereka.

Pemerintah Sudan Selatan dan pasukan pemberontak telah menandatangani perjanjian gencatan senjata minggu lalu di Ethiopia, tapi kedua pihak saling tuduh melakukan pelanggaran.