Sudan dan Sudan Selatan saling mengklaim kontrol atas ladang minyak Heglig, meskipun ada jaminan dari pemerintah Sudan Selatan bahwa negara baru itu menarik mundur pasukannya untuk menghindari perang.
Kedua negara telah memberikan ketegangan berbeda mengenai penarikan mundur pasukan itu. Jumat pagi, Sudan Selatan mengatakan pihaknya segera memulai penarikan mundur pasukan secara teratur dan sukarela dari Heglig.
Namun Jumat malam duta besar Sudan Selatan untuk PBB, Agnes Oswaha, memberitahu para wartawan di markas besar PBB di New York bahwa pasukan selatan masih sepenuhnya menguasai Heglig. Ia mengukuhkan bahwa seluruh pasukan selatan akan keluar dari Heglig dalam 72 jam.
Sementara itu duta besar Sudan untuk PBB, Daffa-Alla Elhag Ali Osman sebelumnya mengatakan tentara Sudan telah merebut kembali Heglig dengan kekuatan militer. Ali Osman mengatakan Sudan siap memulai kembali pembicaraan dengan Sudan Selatan jika pemimpin selatan mengerti dan mau berunding tanpa syarat.
Amerika menyambut baik pengumuman Sudan Selatan. Jurubicara Departemen Luar Negeri Victoria Nuland mengatakan Amerika mendesak Sudan Selatan agar sepenuhnya menarik tentara dari Heglig, dan mengimbau Sudan agar segera mengakhiri serangan balasan.
Sudan Selatan merebut ladang minyak Heglig tanggal 10 April, memicu kekhawatiran perang antar kedua negara. Dalam pidato hari Rabu, Presiden Sudan Omar al-Bashir mengancam akan menghancurkan pemerintah Sudan Selatan.
Menteri penerangan Sudan Selatan hari Jumat menyatakan Juba masih menganggap Heglig bagian wilayahnya, menginginkan wilayah itu dan kawasan sengketa lainnya diputuskan melalui pengadilan internasional.
Kedua Sudan belum mampu menyelesaikan sengketa mengenai perbatasan, minyak dan kewarganegaraan setelah kemerdekaan Sudan Selatan Juli lalu.
Namun Jumat malam duta besar Sudan Selatan untuk PBB, Agnes Oswaha, memberitahu para wartawan di markas besar PBB di New York bahwa pasukan selatan masih sepenuhnya menguasai Heglig. Ia mengukuhkan bahwa seluruh pasukan selatan akan keluar dari Heglig dalam 72 jam.
Sementara itu duta besar Sudan untuk PBB, Daffa-Alla Elhag Ali Osman sebelumnya mengatakan tentara Sudan telah merebut kembali Heglig dengan kekuatan militer. Ali Osman mengatakan Sudan siap memulai kembali pembicaraan dengan Sudan Selatan jika pemimpin selatan mengerti dan mau berunding tanpa syarat.
Amerika menyambut baik pengumuman Sudan Selatan. Jurubicara Departemen Luar Negeri Victoria Nuland mengatakan Amerika mendesak Sudan Selatan agar sepenuhnya menarik tentara dari Heglig, dan mengimbau Sudan agar segera mengakhiri serangan balasan.
Sudan Selatan merebut ladang minyak Heglig tanggal 10 April, memicu kekhawatiran perang antar kedua negara. Dalam pidato hari Rabu, Presiden Sudan Omar al-Bashir mengancam akan menghancurkan pemerintah Sudan Selatan.
Menteri penerangan Sudan Selatan hari Jumat menyatakan Juba masih menganggap Heglig bagian wilayahnya, menginginkan wilayah itu dan kawasan sengketa lainnya diputuskan melalui pengadilan internasional.
Kedua Sudan belum mampu menyelesaikan sengketa mengenai perbatasan, minyak dan kewarganegaraan setelah kemerdekaan Sudan Selatan Juli lalu.