Sumber Keamanan: Serangan Israel ke Beirut Tewaskan Pimpinan Media Hizbullah

Warga berdiri di atas puing-puing setelah serangan Israel terhadap sebuah gedung di Ras Al-Nabaa, Beirut, Lebanon, yang menurut sumber keamanan menewaskan Kepala Humas Hizbullah, Mohammad Afif, 17 November 2024. (Foto: Adnan Abidi/Reuters)

Serangan tersebut menghantam lingkungan Ras al-Nabaa di mana banyak orang yang mengungsi dari pinggiran selatan Beirut akibat pengeboman Israel, mencari perlindungan.

Serangan Israel terhadap sebuah bangunan di sebuah distrik padat penduduk di Beirut pada Minggu (17/11) menewaskan Kepala Humas Hizbullah, Mohammad Afif, kata dua sumber keamanan Lebanon kepada kantor berita Reuters, meskipun belum ada konfirmasi langsung dari Hizbullah.

Militer Israel menolak berkomentar ketika ditanyai oleh Reuters. Tidak ada perintah evakuasi untuk daerah tersebut yang dipublikasikan di akun juru bicara militer Israel di platform media sosial X sebelum serangan.

Serangan tersebut menghantam lingkungan Ras al-Nabaa di mana banyak orang yang mengungsi dari pinggiran selatan Beirut akibat pengeboman Israel, mencari perlindungan.

Sumber-sumber keamanan mengatakan bahwa serangan tersebut menghantam sebuah gedung di mana kantor Partai Ba'ath berada, dan kepala partai tersebut di Lebanon, Ali Hijazi, mengatakan kepada lembaga penyiaran Lebanon, Al-Jadeed, bahwa Afif berada di dalam gedung tersebut.

Sebuah rosario tergantung di tiang sementara seorang pria berdiri di tengah kehancuran, setelah serangan udara Israel yang menargetkan lingkungan Haret Hreik di pinggiran selatan Beirut, pada 16 November 2024. (Foto: AFP)

Lembaga penyiaran tersebut kemudian juga mengatakan bahwa Afif telah terbunuh. Tayangan tersebut menunjukkan rekaman gedung yang lantai atasnya runtuh ke lantai pertama, dengan pekerja pertahanan sipil di tempat kejadian.

Afif adalah penasihat media untuk mantan sekretaris jenderal Hizbullah, Hassan Nasrallah, yang terbunuh dalam serangan udara Israel di pinggiran selatan Beirut pada 27 September.

Dia mengelola stasiun televisi Al-Manar milik Hizbullah selama beberapa tahun sebelum mengambil alih kantor hubungan media kelompok yang didukung Iran tersebut.

Hizbullah dan Israel telah terlibat baku tembak selama lebih dari satu tahun, sejak Hizbullah mulai meluncurkan roket ke target militer Israel pada 8 Oktober 2023, sehari setelah sekutunya dari Palestina, Hamas, melakukan serangan mematikan di Israel selatan.

BACA JUGA: Serangan Udara Israel Hantam Beirut Selatan

Pada akhir September, Israel secara dramatis meningkatkan dan memperluas kampanye militernya di Lebanon, mengebom wilayah selatan, timur, dan pinggiran selatan Beirut di samping serangan darat di sepanjang perbatasan.

Afif mengadakan beberapa konferensi pers untuk para jurnalis di tengah-tengah reruntuhan di pinggiran selatan ibu kota. Dalam komentar terbarunya kepada para wartawan pada 11 November, ia mengatakan bahwa pasukan Israel tidak dapat menduduki wilayah mana pun di Lebanon dan Hizbullah memiliki cukup senjata dan pasokan untuk bertempur dalam sebuah “perang yang panjang.”

Kementerian Kesehatan Lebanon mengatakan bahwa serangan tersebut menewaskan satu orang dan melukai tiga orang.

Ambulans terdengar bergegas ke tempat kejadian, dan suara tembakan terdengar untuk mencegah kerumunan orang mendekati lokasi. [my/ab]