Berbagai surat kabar papan atas di Amerika Serikat (AS) menolak menerbitkan komik Dilbert sebagai protes atas komentar rasis and ucapan kebencian yang dilontarkan oleh pencipta Dilbert, Scott Adams.
Kantor berita Associated Press melaporkan, Sabtu (25/2), meski menghadapi tindakan balasan, Adams bersikukuh dengan pendapatnya bahwa orang kulit hitam adalah anggota “kelompok kebencian” yang harus dihindari oleh orang kulit putih.
Andrews McMeel Syndication yang mendistribusikan komik Dilbert tidak segera merespons permintaan untuk komentar, Sabtu (25/2). Namun Adam membela diri di media sosial terhadap mereka, yang menurutnya “membenci saya dan menolak saya.”
Dilbert adalah komik yang sudah lama terbit. Komik itu berisi lelucon satir seputar kebiasaan di tempat kerja. Tindakan balasan dari para penerbit itu muncul setelah episode “Real Coffee with Scott Adam” yang disiarkan di YouTube pekan lalu. Di antara sejumlah topik yang dibahas, Adams merujuk pada survei Rasmussen Reports yang menanyakan apakah responden setuju dengan pernyataan “Menjadi orang kulit putih tidak masalah.”
Kebanyakan responden setuju. Namun Adams menandai bahwa 26 persen responden kulit hitam menolak pernyataan itu dan sisanya tidak yakin.
Liga Antifitnah mengatakan kalimat itu popular pada 2017 yang digunakan anggota diskusi forum 4chan untuk trolling. Namun kalimat itu mulai digunakan oleh sejumlah kelompok supremasi kulit putih.
Adam, yang berkulit putih, kerap menyebut orang kulit hitam sebagai anggota “kelompok kebencian” atau “kelompok kebencian rasis.” Dia juga mengatakan tidak akan lagi “membantu orang kulit hitam Amerika.”
“Melihat bagaimana situasi saat ini, saran terbaik yang saya berikan untuk orang kulit putih adalah untuk menjauhi orang kulit hitam,” kata Adam dalam acaranya yang disiarkan Rabu (22/2).
Koran Los Angeles Times mengutip “komentar-komentar rasis Adams” saat mengumumkan pada Sabtu (25/2) bahwa medianya tidak akan menerbitkan komik Dilbert di seluruh edisinya mulai Senin (26/2). Edisi terakhir Dilbert akan diterbitkan pada komik Minggu pada 12 Maret yang dicetak lebih awal.
Selain Los Angeles Times, koran lain yang memboikot Dilbert antara lain USA Today Network dan The San Antonio Express-News.
Koran The Plain Dealer in Cleveland dan publikasi lainnya yang menjadi bagian perusahaan media Advance Local juga mengumumkan mereka tidak akan lagi menerbitkan Dilbert.
“Keputusan itu didasarkan pada prinsip media itu dan komunitas yang kami layani,” kata Chris Quinn, editor koran The Plain Dealer.
“Kami bukan tempat untuk mereka yang mendukung rasisme. Kami jelas tidak mau memberikan dukungan keuangan kepada mereka,” kata Quinn
Christopher Kelly, Wakil Presiden Konten perusahaan media NJ Advance, menulis bahwa medianya menyakini “pertukaran ide yang bebas dan adil.”
“Namun bila ide-ide itu menjadi ucapan kebencian, harus ada batasannya,” ujar Kelly. [ft/ah]