Lebih dari 100 akademisi dan mantan diplomat dari 19 negara meminta China agar membebaskan dua warga Kanada yang telah ditahan, tampaknya sebagai pembalasan atas penangkapan seorang eksekutif senior China di Kanada.
Kelompok itu menandatangani sepucuk surat terbuka kepada Presiden China Xi Jinping, Senin (21/1), yang memuji Michael Korvig dan Michael Spavor karena berusaha membangun hubungan baik antara Kanada dan dunia.
Korvig adalah mantan diplomat yang bekerja bagi kelompok riset International Crisis Group sewaktu ia ditahan, sedangkan Spavor adalah direktur Paektu Cultural Exchange, sebuah lembaga yang mengatur pertukaran di bidang olahraga dan pendidikan dengan Korea Utara. Kedua orang itu ditahan pada 10 Desember lalu dan dikenai dakwaan membahayakan keamanan China.
Menurut surat itu, penahanan Korvig dan Spavor "mengirimkan pesan bahwa kegiatan konstruktif semacam ini tidak diterima dengan baik dan bahkan berisiko di China.”
BACA JUGA: China: Warga Kanada yang Ditahan Tidak Punya Kekebalan DiplomasiSurat itu juga menyambut baik Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau, seraya menyatakan semua sahabat dan sekutu Kanada harus bangkit mendukung penegakan hukum.
Di antara para penandatangan itu terdapat David Mulroney dan Guy Saint-Jacques, keduanya mantan duta besar Kanada untuk China, mantan duta besar Amerika Gary Locke dan Winston Lord, serta Chris Patten, Gubernur Inggris terakhir untuk Hong Kong.
Hubungan antara Beijing dan Kanada telah tegang sejak Meng Wanzhou, CFO perusahaan telekomunikasi raksasa China Huawei, ditangkap di Vancouver pada 1 Desember atas nama Amerika Serikat, yang menginginkan ia diekstradisi terkait tuduhan melanggar sanksi-sanksi perdagangan Amerika terhadap Iran.
Warga Kanada Robert Lloyd Schellenber, yang semula dijatuhi hukuman penjara 15 tahun atas tuduhan menyelundupkan narkoba pada tahun 2014, diadili ulang dan divonis hukuman mati hari Senin lalu. Ini mendorong Trudeau menuduh China “dengan sewenang-wenang” memberlakukan hukuman mati. [uh]