Sebuah serangan roket yang diduga bermuatan bahan kimia hari Selasa (19/3) menewaskan sekitar 25 orang di dekat Aleppo, kota di bagian utara Suriah.
Pemerintah Suriah dan pemberontak saling menuduh pihak lain melancarkan serangan dengan bahan kimia yang menewaskan sekitar 25 orang di dekat Aleppo, kota di bagian utara.
Pemerintah Suriah menyatakan sebuah roket menghantam Khan al-Assal hari Selasa, menyebarkan gas beracun ke udara dan menewaskan 25 orang. Pemerintah menyatakan pemberontak menembakkan roket itu dari distrik Nairab di Aleppo yang dikuasai pemberontak.
Pemberontak membantah menembakkan misil itu dan menuding penembakan dilakukan oleh pasukan yang setia kepada Presiden Suriah Bashar al-Assad.
Aleppo Media Center yang berafiliasi dengan pemberontak juga menyatakan roket itu menghantam kota tersebut, menyebabkan warga sesak napas. Syrian Observatory for Human Rights yang berbasis di Inggris menyatakan 26 orang tewas, termasuk warga sipil dan tentara.
Tidak ada konfirmasi independen bahwa roket itu membawa hulu ledak bermuatan bahan kimia.
Jurubicara Gedung Putih Jay Carney mengatakan “tidak ada bukti” pemberontak Suriah menggunakan senjata kimia. Ia mengulangi peringatan Washington bahwa pemerintah Assad akan dimintai pertanggungjawaban atas penggunaan setiap senjata kimia terhadap pemberontak atau warga sipil.
Pemerintah Suriah menyatakan sebuah roket menghantam Khan al-Assal hari Selasa, menyebarkan gas beracun ke udara dan menewaskan 25 orang. Pemerintah menyatakan pemberontak menembakkan roket itu dari distrik Nairab di Aleppo yang dikuasai pemberontak.
Pemberontak membantah menembakkan misil itu dan menuding penembakan dilakukan oleh pasukan yang setia kepada Presiden Suriah Bashar al-Assad.
Aleppo Media Center yang berafiliasi dengan pemberontak juga menyatakan roket itu menghantam kota tersebut, menyebabkan warga sesak napas. Syrian Observatory for Human Rights yang berbasis di Inggris menyatakan 26 orang tewas, termasuk warga sipil dan tentara.
Tidak ada konfirmasi independen bahwa roket itu membawa hulu ledak bermuatan bahan kimia.
Jurubicara Gedung Putih Jay Carney mengatakan “tidak ada bukti” pemberontak Suriah menggunakan senjata kimia. Ia mengulangi peringatan Washington bahwa pemerintah Assad akan dimintai pertanggungjawaban atas penggunaan setiap senjata kimia terhadap pemberontak atau warga sipil.