Pidato Obama akan berfokus pada peristiwa dan kepentingan Amerika di Timur Tengah dan Afrika Utara, yang akan menjadi pembaruan pendekatan Amerika.
Perang saudara Suriah dan penggunaan senjata kimia, program nuklir Iran, serta transformasi di dunia Arab akan menjadi topik utama dalam pidato Presiden Amerika Barack Obama Selasa (24/9) di Majelis Umum PBB.
Pernyataan Presiden Iran Hassan Rouhani baru-baru ini tentang keinginan meningkatkan kerjasama dan keterlibatan telah meningkatkan spekulasi tentang kemungkinan pertemuan dengan Obama.
Menurut Gedung Putih, pertemuan semacam itu tidak direncanakan, meskipun pejabat-pejabat menegaskan kesediaan Presiden Obama sejak lama untuk mempertimbangkan hubungan bilateral langsung jika itu berpotensi solusi diplomatik.
Rouhani telah menyatakan Iran tidak sedang berusaha membuat senjata nuklir dan tidak akan dalam keadaan apapun "membuat senjata pemusnah massal." Dalam artikel opini di koran Washington Post, Rouhani bicara tentang mengupayakan dialog konstruktif dengan negara-negara besar dunia.
Gedung Putih menyambut baik upaya Iran untuk bersatu dengan masyarakat internasional, dan dampak sanksi-sanksi, guna menekan Iran agar memperjelas rincian program nuklirnya.
Wakil Penasehat Keamanan Nasional Ben Rhodes menegaskan, Amerika terbuka untuk terlibat dengan pemerintah Iran, meskipun upaya diplomasi itu tidak akan ada selamanya. Ia juga mengatakan Amerika percaya pembicaraan dengan Iran harus bergerak maju dengan dasar multilateral.
"Kami juga sangat percaya bahwa forum untuk menyelesaikan masalah ini termasuk P5 +1 , mengingat kesatuan internasional yang telah kami bangun bersama Rusia, Tiongkok, Inggris, Perancis dan Jerman tentang masalah ini, jadi, bahkan ketika kami menunjukkan keterbukaan untuk berdialog dengan Iran, kami telah membuat forum P5 +1 untuk membahas masalah ini dengan Iran,” ujar Rhodes.
Dalam pidato di Majelis Umum, Obama akan berfokus pada peristiwa dan kepentingan Amerika di Timur Tengah dan Afrika Utara, memberi apa yang disebut Rhodes, akan menjadi pembaruan pendekatan Amerika.
Suriah akan menjadi bagian penting dari itu, termasuk imbauan kepada masyarakat internasional untuk mengambil sikap tegas terhadap penggunaan senjata kimia.
Pada saat sama, Presiden Obama akan menekankan pentingnya solusi politik bagi perang saudara di Suriah, solusi yang kata Rhodes, tidak bisa menyertakan Presiden Bashar al-Assad.
Obama juga akan menyinggung pembicaraan langsung Israel dan Palestina yang membahas masalah status akhir. Obama akan bertemu Presiden Palestina Mahmoud Abbas Selasa.
Pernyataan Presiden Iran Hassan Rouhani baru-baru ini tentang keinginan meningkatkan kerjasama dan keterlibatan telah meningkatkan spekulasi tentang kemungkinan pertemuan dengan Obama.
Menurut Gedung Putih, pertemuan semacam itu tidak direncanakan, meskipun pejabat-pejabat menegaskan kesediaan Presiden Obama sejak lama untuk mempertimbangkan hubungan bilateral langsung jika itu berpotensi solusi diplomatik.
Rouhani telah menyatakan Iran tidak sedang berusaha membuat senjata nuklir dan tidak akan dalam keadaan apapun "membuat senjata pemusnah massal." Dalam artikel opini di koran Washington Post, Rouhani bicara tentang mengupayakan dialog konstruktif dengan negara-negara besar dunia.
Gedung Putih menyambut baik upaya Iran untuk bersatu dengan masyarakat internasional, dan dampak sanksi-sanksi, guna menekan Iran agar memperjelas rincian program nuklirnya.
Wakil Penasehat Keamanan Nasional Ben Rhodes menegaskan, Amerika terbuka untuk terlibat dengan pemerintah Iran, meskipun upaya diplomasi itu tidak akan ada selamanya. Ia juga mengatakan Amerika percaya pembicaraan dengan Iran harus bergerak maju dengan dasar multilateral.
"Kami juga sangat percaya bahwa forum untuk menyelesaikan masalah ini termasuk P5 +1 , mengingat kesatuan internasional yang telah kami bangun bersama Rusia, Tiongkok, Inggris, Perancis dan Jerman tentang masalah ini, jadi, bahkan ketika kami menunjukkan keterbukaan untuk berdialog dengan Iran, kami telah membuat forum P5 +1 untuk membahas masalah ini dengan Iran,” ujar Rhodes.
Dalam pidato di Majelis Umum, Obama akan berfokus pada peristiwa dan kepentingan Amerika di Timur Tengah dan Afrika Utara, memberi apa yang disebut Rhodes, akan menjadi pembaruan pendekatan Amerika.
Suriah akan menjadi bagian penting dari itu, termasuk imbauan kepada masyarakat internasional untuk mengambil sikap tegas terhadap penggunaan senjata kimia.
Pada saat sama, Presiden Obama akan menekankan pentingnya solusi politik bagi perang saudara di Suriah, solusi yang kata Rhodes, tidak bisa menyertakan Presiden Bashar al-Assad.
Obama juga akan menyinggung pembicaraan langsung Israel dan Palestina yang membahas masalah status akhir. Obama akan bertemu Presiden Palestina Mahmoud Abbas Selasa.