Militer Suriah mengatakan serangan udara Israel, Jumat pagi (29/3) di dekat Aleppo, Suriah utara, menewaskan atau melukai “sejumlah” orang dan menyebabkan kerusakan. Sebuah kelompok pemantau perang mengatakan serangan itu menewaskan 42 orang, sebagian besar tentara Suriah.
Observatorium Suriah untuk HAM (SOHR) yang berbasis di Inggris, mengatakan serangan Israel menghantam depot rudal kelompok militan Hizbullah Lebanon di Jibreen, pinggiran selatan Aleppo, dekat Bandara Internasional Aleppo, dan kota didekatnya Safira, yang merupakan lokasi banyak fasilitas militer.
SOHR mengatakan 36 tentara Suriah dan enam militan Hizbullah tewas, dan puluhan orang terluka, serta menyebutnya sebagai serangan paling mematikan dalam beberapa tahun terakhir.
Belum ada pernyataan langsung dari pejabat Israel mengenai serangan tersebut.
Israel, yang telah berjanji untuk menghancurkan kubu pertahanan Iran di negara tetangganya di utara itu, telah melakukan ratusan serangan terhadap sasaran di wilayah yang dikuasai pemerintah di Suriah dalam beberapa tahun terakhir, namun Israel jarang mengakuinya.
Pada hari Kamis (28/3), media pemerintah Suriah melaporkan serangan udara di dekat ibu kota, Damaskus, dan mengatakan serangan tersebut melukai dua warga sipil.
Hizbullah memiliki kekuatan bersenjata di Suriah sejak mereka bergabung dalam konflik di negara tersebut dan berjuang bersama pasukan pemerintah.
Aleppo, kota terbesar di Suriah dan pernah menjadi pusat komersialnya, pernah mengalami serangan serupa di masa lalu yang menyebabkan penutupan bandara internasionalnya. Serangan pada hari Jumat tidak berdampak pada bandara itu.
Serangan tersebut meningkat selama lima bulan terakhir dengan latar belakang perang di Gaza dan bentrokan yang sedang berlangsung antara Hizbullah dan pasukan Israel di perbatasan Lebanon-Israel. [ab/lt]