Organisasi untuk Pelarangan Senjata Kimia (OPCW) mengatakan, pihaknya telah menerima “pembeberan yang diharapkan” dari pemerintah Suriah.
Sebuah kelompok pemantau internasional mengatakan pemerintah Suriah telah menyerahkan sebuah daftar senjata kimia yang dimilikinya, yang merupakan persyaratan dari rencana Amerika dan Rusia untuk menghindarkan kemungkinan serangan Amerika terhadap Suriah.
Organisasi untuk Pelarangan Senjata Kimia (OPCW) mengatakan, pihaknya telah menerima “pembeberan yang diharapkan” dari pemerintah Suriah. Dalam pernyataan Sabtu (21/9), OPCW mengatakan pihaknya sedang meninjau informasi itu.
Pada 14 September, pejabat Amerika dan Rusia menyepakati sebuah kerangka kerja bagi pengakhiran program senjata kimia Suriah, termasuk sebuah tenggat waktu satu minggu bagi Damaskus menyerahkan sebuah daftar menyeluruh dari senjata jenis itu.
Rencana itu juga menyerukan kepada Suriah agar menghilangkan atau memindahkan semua bahan dan peralatan senjata kimia pada pertengahan 2014.
Menteri Luar Negeri John Kerry mengatakan, kalau Suriah tidak patuh pada tuntutan ini maka hal ini akan mengarah pada pengajuan permohonan untuk melakukan tindakan penghukuman di PBB.
Rusia menentang intervensi militer asing di Suriah, tetapi kepala staf Kremlin, Sergei Ivanov menurut laporan mengatakan, Rusia bisa saja mengubah kebijakannya seandainya pihaknya yakin bahwa Suriah “menipu” dalam proses pembeberan persenjataannya.
Organisasi untuk Pelarangan Senjata Kimia (OPCW) mengatakan, pihaknya telah menerima “pembeberan yang diharapkan” dari pemerintah Suriah. Dalam pernyataan Sabtu (21/9), OPCW mengatakan pihaknya sedang meninjau informasi itu.
Pada 14 September, pejabat Amerika dan Rusia menyepakati sebuah kerangka kerja bagi pengakhiran program senjata kimia Suriah, termasuk sebuah tenggat waktu satu minggu bagi Damaskus menyerahkan sebuah daftar menyeluruh dari senjata jenis itu.
Rencana itu juga menyerukan kepada Suriah agar menghilangkan atau memindahkan semua bahan dan peralatan senjata kimia pada pertengahan 2014.
Menteri Luar Negeri John Kerry mengatakan, kalau Suriah tidak patuh pada tuntutan ini maka hal ini akan mengarah pada pengajuan permohonan untuk melakukan tindakan penghukuman di PBB.
Rusia menentang intervensi militer asing di Suriah, tetapi kepala staf Kremlin, Sergei Ivanov menurut laporan mengatakan, Rusia bisa saja mengubah kebijakannya seandainya pihaknya yakin bahwa Suriah “menipu” dalam proses pembeberan persenjataannya.