Suriah Tingkatkan Aksi Militer untuk Akhiri Protes

Para demonstran anti-pemerintah melakukan unjuk rasa di kota pelabuhan Banias (26/4).

Semakin banyak negara yang mengecam penumpasan para demonstran dan mendesak Presiden Suriah Bashar al-Assad menahan diri.

Suriah telah meningkatkan aksi militernya terhadap demonstrasi pro-demokrasi sementara tekanan internasional bertambah besar terhadap tindakan pemerintah tersebut.

Beberapa saksi mata melaporkan terdengarnya tembakan senjata hari Selasa di kota Daraa, di mana kepungan militer untuk mengakhiri demonstrasi pro-demokrasi itu memasuki hari kedua.

Warga dilaporkan terlalu takut untuk keluar rumah. Sejumlah aktivis HAM dan saksi mata mengatakan sedikitnya 20 orang tewas hari Senin setelah ratusan tentara Suriah dan tank memasuki kota itu untuk menumpas demonstrasi.

Selain itu, kantor berita Reuters mengatakan pasukan keamanan Suriah kini digelar dekat kota pesisir Banias hari Selasa.

Lebih 350 orang tewas dalam konflik Suriah sejak protes pro-demokrasi pecah bulan lalu. Organisasi HAM Suriah, Sawasiah, hari Selasa mengatakan pemerintah telah menangkap sedikitnya 500 orang.

Sementara itu, semakin banyak negara kuat di dunia yang mengecam penumpasan itu dan mendesak Presiden Suriah Bashar al-Assad untuk menahan diri.

Hari Selasa, Perdana Menteri Italia Silvio Berlusconi dan Presiden Perancis Nicolas Sarkozy mendesak Suriah untuk "menunjukkan sikap moderat" dan menghentikan "tindakan represif" terhadap demonstrasi damai itu.

Perdana Menteri Turki Recep Tayyip Erdogan menelepon Assad hari Selasa dan mendesaknya agar bersikap menahan diri.