Pihak berwenang Suriname pada Rabu (22/11) mengumumkan dua hari berkabung nasional ketika jumlah korban tewas akibat kecelakaan di sebuah tambang emas ilegal meningkat jadi 15 orang.
Tambang itu runtuh pada hari Senin (20/11). Orang-orang “mencari emas di semacam terowongan darurat yang cukup dalam,” kata Presiden Chan Santokhi kepada Majelis Nasional pada hari Senin.
Menurut warga, sebanyak 20 sampai 30 penambang sedang bekerja di lubang yang mereka gali sendiri. Lubang itu terletak di Tambang Emas Rosebel yang dioperasikan oleh anak perusahaan asal Tiongkok, Zijin Mining.
Tambang itu berada di distrik Brokopond, sekitar 100 kilometer sebelah selatan Ibu Kota Paramaribo.
BACA JUGA: Delapan Negara di Kawasan Amazon Keluarkan Tekad Luas untuk Lestarikan Hutan HujanTim SAR Suriname terus mencari korban yang mungkin selamat, namun menghadapi kesulitan akibat medan yang tidak stabil dan khawatir terjadinya reruntuhan lebih lanjut.
Jumlah korban sebelumnya mencapai 14 orang.
Tambang Emas Rosebel mengaku menyesali kematian tersebut dalam sebuah pernyataan hari Selasa (21/11), namun menambahkan bahwa mereka telah meminta pihak berwenang mengusir para penambang ilegal bulan lalu.
Kecelakaan semacam itu kerap terjadi dalam operasi penambangan ilegal, yang biasa terjadi di banyak negara di bagian utara Amerika Selatan. [rd/rs]