Mayoritas warga Amerika akan mendukung komitmen pasukan AS untuk membela Taiwan jika China melakukan invasi, menurut sebuah survei yang dirilis Rabu (11/10).
Survei yang dilakukan oleh Eurasia Group Foundation ini menemukan bahwa 42 persen warga Amerika “agak mendukung intervensi” untuk mendukung Taiwan dan 18 persen lainnya “sangat” mendukung intervensi.
Presiden Joe Biden secara terbuka mengatakan ia akan mendukung pengiriman pasukan AS untuk membela Taiwan, pulau berpemerintahan mandiri sekaligus pusat teknologi utama yang diklaim Beijing sebagai miliknya dan tidak menutup kemungkinan akan direbut dengan kekerasan.
Posisi resmi AS mengenai intervensi masih ambigu, karena AS yang hanya mengakui China, berfokus pada penyediaan senjata ke Taiwan untuk membela diri.
Mark Hannah, peneliti senior di Eurasia Group Foundation, mengatakan bahwa dukungan terhadap intervensi di Taiwan sebagian dapat dikaitkan dengan citra negatif China yang telah menghadapi kritik luas mengenai isu-isu mulai dari perdagangan hingga HAM, di mata warga AS.
“China dianggap sebagai aktor yang buruk, dan mungkin akan terjadi efek unjuk rasa jika mereka menginvasi pulau berpemerintahan sendiri itu yang telah menjadi mitra jangka panjang Amerika Serikat,” katanya.
Survei tersebut meminta tanggapan dari 1.000 orang dewasa AS dari 28 Agustus hingga 6 September.
Survei itu mendapati adanya dukungan luas bagi Taiwan, namun Partai Republiklah yang kemungkinan besar akan sangat mendukung intervensi tersebut.
Terkait Iran, survei itu mendapati, 77 persen responden, baik pendukung Partai Republik maupun pendukung Partai Demokrat, mengatakan mereka mendukung diplomasi dengan Iran untuk mencegah negara itu memperoleh senjata nuklir.
Pertanyaan yang diajukan dalam survei tersebut tidak secara spesifik menyebutkan perjanjian nuklir tahun 2015 dengan Iran yang dinegosiasikan oleh Barack Obama dan ditolak oleh Trump.
Sebanyak 67 persen warga Amerika juga mengatakan bahwa mereka mendukung perundingan langsung dengan musuh-musuh Amerika “bahkan jika mereka adalah pelanggar HAM, diktator atau menampung organisasi teroris.”
Survei tersebut dilakukan sebelum serangan berdarah akhir pekan lalu terhadap Israel yang dilakukan oleh kelompok militan Hamas, yang mendapat dukungan dari para pemimpin Muslim di Iran. [ab/uh]