Hampir dua pertiga pemilih Partai Demokrat mengatakan Presiden AS Joe Biden harus mundur dari pemilihan presiden AS dan membiarkan partainya mengusung calon lain, demikian menurut hasil survei terbaru yang dilakukan The Associated Press-NORC Center for Public Affairs Research.
Sebagian besar survei itu dilakukan sebelum percobaan pembunuhan terhadap Trump saat ia berkampanye di Pennsylvania pada Sabtu (13/7) lalu.
Belum jelas apakah penembakan itu memengaruhi persepsi masyarakat mengenai Biden, tapi sejumlah kecil wawancara survei yang dilakukan setelah penembakkan tidak menunjukkan indikasi membaiknya prospek Biden.
Hanya sekitar 30 persen pemilih Demokrat yang amat sangat atau sangat percaya bahwa Biden memiliki kapasitas mental untuk menjalankan tugas sebagai presiden dengan baik, turun dari hasil survei AP-NORC pada Februari lalu sebesar 40 persen.
Pemilih Partai Demokrat juga cenderung mengatakan bahwa mereka tidak puas dengan Biden sebagai capres mereka saat ini dibandingkan sebelum Biden memberikan penampilan yang buruk pada debat pilpres bulan lalu.
Sekitar separuh responden tidak puas, naik dari yang sebelumnya hanya sekitar 40 persen dalam survei AP-NORC pada Juni lalu.
BACA JUGA: Presiden AS Joe Biden Positif COVID-19 Saat Kampanye di Las VegasMasyarakat AS cenderung melihat Trump lebih mampu (42 persen) memenangkan pemilu AS 2024 daripada Biden (18 persen). Sekitar seperempat responden menilai Biden dan Trump punya kesempatan yang sama untuk menang.
Hanya sepertiga pemilih Demokrat yang percaya Biden bisa menang atas Trump, sementara sekitar 30 persen menganggap keduanya punya kesempatan yang sama dan 16 persen menilai Trump akan menang.
Di sisi lain, sebagian besar pemilih Partai Republik yakin Trump akan menang.
Meski hasil survei tampak kelam bagi kubu Demokrat, sebanyak 40 persen responden dewasa menilai Biden lebih jujur dari Trump. Hanya 20 persen yang berpikir sebaliknya.
Wakil Presiden AS Kamala Harris turut mendapat sorotan di tengah pembicaraan soal perlu-tidaknya Biden mundur. Jajak pendapat menunjukkan bahwa tingkat popularitasnya sama seperti Biden, tapi jumlah warga Amerika Serikat yang memiliki pendapat negatif tentangnya sedikit lebih rendah dari Biden. Sekitar 60 persen pemilih Demokrat menyebut Harris bisa menjadi seorang presiden yang baik, sementara 20 persen menganggap tidak.
Jajak pendapat yang dilakukan atas 1.253 responden dewasa pada 11-15 Juli itu menggunakan sampel yang diambil dari Panel AmeriSpeak berbasis probabilitas NORC, yang dirancang untuk mewakili penduduk Amerika. Margin kesalahan pengambilan sampel seluruh responden survei adalah plus minus 3,8 persen. [rd/em]