Survei: Negara Makmur Lebih Skeptis terhadap Vaksin  

Ampul vaksin campak, gondong dan rubella (MMR) di sebuah klinik Layanan Kesehatan Masyarakat Internasional di Seattle, Washington, AS.

Mayoritas orang di seluruh dunia berpendapat vaksin aman. Tetapi orang-orang yang meragukan vaksinasi mengakibatkan perang melawan penyakit-penyakit yang bisa dicegah, tidak mungkin dimenangkan.

Survei global oleh badan amal penelitian kesehatan Inggris, Wellcome, menemukan bahwa sekitar 8 dari 10 orang, atau 79 persen, setuju bahwa vaksin aman. Sebanyak 9 dari 10 orang di seluruh dunia mengatakan anak-anak mereka telah divaksinasi. Tetapi untuk melindungi seluruh populasi, tingkat cakupan imunisasi secara umum harus di atas 90 persen atau 95 persen, menurut Organisasi Kesehatan Sedunia.

Survei itu bertanya kepada lebih dari 140 ribu orang di 140 negara tentang sikap mereka terhadap sains dan ilmu kedokteran. Hasilnya, di negara-negara kaya, di mana tingkat penyakit menular rendah, orang cenderung lebih skeptis terhadap keamanan vaksin. Sedangkan di negara-negara yang lebih miskin, orang percaya bahwa vaksin itu aman, efektif, dan penting bagi anak-anak.

Perancis memimpin jajaran negara dengan jumlah terbanyak orang yang skeptis terhadap vaksinasi. Sepertiga orang Perancis tidak setuju bahwa imunisasi aman, sebaliknya 98 persen orang di Bangladesh percaya bahwa vaksin aman dan efektif.

Di Amerika Utara, hanya 72 persen dari orang yang disurvei mengatakan vaksin itu aman. Jumlah itu bahkan lebih rendah di Eropa, yaitu 59 persen di Eropa Barat dan 40 persen di Eropa Timur.

Vaksin dipuji karena sepenuhnya membebaskan dunia dari cacar dan hampir mengenyahkan penyakit-penyakit lain, seperti polio. Tetapi penyakit-penyakit lain kembali bangkit. Di Amerika saja, jumlah kasus campak tahun ini melampaui 1.000 kasus.[ka]