China tidak lagi dilihat oleh perusahaan-perusahaan Amerika Serikat sebagai tujuan utama investasi. Hasil survei tahunan pebisnis Amerika Serikat yang beroperasi di negara tersebut menunjukkan, untuk pertama kali dalam 25 tahun, mereka tidak lagi melihat China dalam tiga pasar teratas.
Sebagian besar dari mereka yang disurvei Kamar Dagang Amerika Serikat di China (AmCham China), mengatakan bahwa mereka pesimistis mengingat pendapatan dan laba yang diraih pada 2022, kondisi ekonomi China, prospek investasi dan lingkungan bisnis secara keseluruhan, dan masa depan hubungan AS-China.
Menurut Survei Iklim Bisnis China 2023 yang dirilis AmCham China pada Rabu (1/3), hanya 45 persen dari perusahaan Amerika Serikat yang disurvei melihat China sebagai tujuan utama atau di antara tiga tujuan investasi teratas mereka. Hal tersebut merupakan penurunan terbesar dalam sejarah 25 tahun pelaksanaan survei itu.
Survei dilakukan dari 16 Oktober hingga 16 November 2022 sebelum China mencabut kebijakan "nol-COVID" yang ketat. Tetapi AmCham China melakukan survei kilat pada Februari untuk memantau perubahan, di saat China keluar dari lockdown dan pembatasan lainnya.
Permintaan komentar yang dikirim melalui email oleh VOA ke Kedutaan Besar China di Washington tidak dijawab hingga berita ini diturunkan.
Eksekutif dari 319 perusahaan multinasional Amerika Serikat berpartisipasi dalam survei tersebut, yang merupakan sekitar 47 persen dari total perusahaan anggota AmCham China. Dari responden itu, 55 persen melaporkan tidak ada rencana untuk memperluas atau mengurangi investasi operasi perusahaan di China tahun ini. [ka/rs]