Direktur Riset SMRC Deni Irvani mengatakan Ganjar Pranowo mendapatkan dukungan publik paling tinggi yakni 26,5 persen, disusul Anies Baswedan 18,6 persen, Prabowo Subianto 16,8 persen, dan Ridwan Kamil 6 persen.
Adapun nama-nama lain di bawah persen dan yang belum menentukan pilihan 14,4 persen. Hal ini berdasarkan survei yang dilakukan secara tatap muka pada 3-11 Desember dengan melibatkan 1.220 responden dan tingkat kesalahan kurang lebih 3,1 persen.
"Sebelumnya, survei November 2022 posisi kedua masih Prabowo sekarang di survei Desember ditempati Anies. Pada kalau kita lihat dalam 1,5 tahun terakhir terlihat pemilih sangat dinamis dan elektabilitas berubah," jelas Deni saat memberikan keterangan pers, Selasa (20/12).
Your browser doesn’t support HTML5
Deni menambahkan elektabilitas Prabowo turun dibandingkan dengan survei pada Maret 2021 di mana saat itu hasil menunjukkan elektabilitas Prabowo mencapai 20 persen. Dengan perbandingan yang sama pada survei sebelumnya, hasil yang diraih Ganjar naik dari 8,8 persen menjadi 26,5 persen, sementara Anies naik dari 11,2 persen menjadi 18,6 persen. Menurutnya, suara Prabowo tersebut berpindah kepada Ganjar dan Anies.
"Jadi suara Ganjar dan Anies tidak hanya mengambil suara dari Prabowo, tapi juga yang awalnya belum menentukan pilihan," tambahnya.
Hasil survei juga menunjukkan nama Prabowo Subianto masih dominan diketahui publik dengan persentase 95 persen, disusul Anies 86 persen, Ganjar Pranowo 75 persen, dan Puan Maharani 69 persen. Namun, tingkat kesukaan publik kepada nama-nama ini masih tetap diduduki Ganjar, disusul Anies, Prabowo, dan Puan.
Survei ini juga mensimulasikan tiga nama pemimpin partai politik yaitu Prabowo, Puan Maharani, dan Airlangga Hartarto jika maju dalam pemilihan presiden Desember ini. Hasilnya Prabowo mendapatkan dukungan paling tinggi sejumlah 51,5 persen, meski sedikit menurun jika dibandingkan survei Oktober 2022. Sedangkan Airlangga mendapat dukungan 12 persen dan Puan 9,3 persen.
Hasil survei SMRC juga tidak jauh berbeda dengan survei Indikator Politik Indonesia pada 30 Oktober-5 November 2022. Ganjar Prabowo masih memimpin dengan 25,9 persen, disusul Anies Baswedan 23,6 persen, dan Prabowo 16,1 persen.
Pengamat: Pengenalan Calon Presiden Penting
Peneliti Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Siti Zuhro menilai kenaikan dukungan publik kepada Anies naik karena adanya interaksi secara langsung dengan masyarakat di berbagai wilayah. Menurutnya, komunikasi dan interaksi tersebut penting bagi publik untuk mengkonfirmasi semua informasi tentang calon pemimpin.
"Masyarakat membutuhkan rekonfirmasi antara info-info yang dibaca melalui media cetak, elektronik atau media sosial. Nah rekonfirmasi itu dilakukan ketika pemimpin turun langsung," tutur Siti kepada VOA, Rabu (21/12) pagi.
Kendati demikian, Siti menilai popularitas tersebut tidak menjadi faktor tunggal. Menurutnya, rekam jejak dan pencapaian yang telah dilakukan pemimpin juga menjadi faktor lain yang mempengaruhi pilihan seseorang.
Selain itu, Siti menilai situasi politik menuju pemilihan presiden 2024 masih dinamis. Sebab, dua pasangan yakni Ganjar dan Prabowo belum mendeklarasikan diri sebagai kandidat calon presiden. Namun, ia berharap partai politik nantinya dapat memperhatikan aspirasi masyarakat yang menginginkan lebih dari dua pasangan calon di Pemilu 2024 mendatang. [sm/em]