Swedia Berharap Turki Setujui Keanggotaan NATO Usai Pemungutan Suara Mei

FILE: Bendera Turki berkibar di sebelah logo NATO di markas besar Aliansi di Brussels, Belgia, 26 November 2019. (REUTERS/Francois Lenoir)

Turki dan Hongaria tetap memblokir pengajuan Swedia yang akan bergabung dengan aliansi militer NATO. Pemerintah Swedia berharap agar ratifikasi oleh kedua negara itu berlangsung cepat, setelah Turki melangsungkan pemilu yang dijadwalkan pada 14 Mei.

Swedia dan Finlandia mengajukan permohonan bersama untuk bergabung dengan NATO, hanya beberapa minggu setelah invasi Rusia ke Ukraina pada Februari 2022.

NATO menyambut Finlandia awal bulan ini sebagai negara anggota NATO ke-31, setelah anggota parlemen Turki dan Hungaria akhirnya memberikan suara melalui ratifikasi pada Maret. Pengajuan Swedia belum disetujui oleh ke dua negara anggota NATO itu.

Turki menuduh Swedia memberi perlindungan kepada apa yang dianggapnya adalah teroris pro-Kurdi, termasuk anggota kelompok militan PKK. Hal itu dibantah oleh Swedia.

Perdana Menteri Swedia, Ulf Kristersson berharap, pemilu presiden di Turki bulan depan dapat menandai sebuah titik balik. “Kini kami sedang menunggu pemilu Turki. Saya pikir semua orang menyadari bahwa pemilihan ini berperan penting dalam hal ini, yaitu terkait dengan politik dalam negeri Turki dan itu sepenuhnya dapat dimengerti,” kata Kristersson pada konferensi pers 31 Maret.

Swedia akan memperkenalkan undang-undang anti-terorisme baru, yang diharapkan bisa meyakinkan Turki untuk menyetujui pengajuan NATO-nya. [ps/jm]