Swedia Mengheningkan Cipta setelah Serangan Truk 

Warga Swedia mengadakan aksi mengheningkan cipta hari Senin (10/4) bagi para korban serangan truk hari Jumat (7/4).

Swedia mengadakan aksi mengheningkan cipta hari Senin (10/4) bagi para korban serangan truk hari Jumat (7/4) yang menewaskan empat orang dan melukai 15 lainnya.

Seorang warga Uzbekistan, usia 39 tahun, yang diyakini sebagai simpatisan ekstremis, ditahan karena diduga menabrakkan truk curian ke kerumunan orang di pusat perbelanjaan Ahlens di Stockholm.

Hari Minggu, puluhan ribu warga Swedia berkumpul di Stockholm untuk apa yang mereka sebut "lovefest" setelah serangan itu.

"Ketakutan tidak akan menguasai kami. Teror tidak bisa menang," ujar Walikota Karin Wanngard kepada massa yang diperkirakan mencapai 50 ribu.

Seorang perempuan membawa poster dengan tulisan: "Kami tidak menanggapi dengan rasa takut, kami menanggapi dengan kasih."

Di Washington, Gedung Putih mengatakan Presiden Donald Trump berbincang melalui telepon dengan Perdana Menteri Swedia Stefan Lofven “untuk menyatakan bela sungkawa kepada keluarga para korban.” Sebuah pernyataan mengatakan kedua pemimpin itu setuju untuk menjaga kemitraan erat mereka dalam melawan teroris global.

Polisi Swedia menangkap laki-laki kelahiran Uzbekistan itu beberapa jam setelah serangan truk. Ia dikenal intelijen sejak tahun lalu karena kabur sebelum dideportasi setelah permintaan suakanya ditolak. Pihak berwenang mengetahui ia bersimpati pada ekstremis.

Tetapi belum ada kelompok yang mengaku bertanggungjawab atas serangan hari Jumat itu dan belum diketahui motif serangannya. [vm/ii]