Swedia pada hari Jumat (10/1) menghentikan penerbangan langsung ke Iran, karena “tidak adanya kejelasan” sekitar jatuhnya pesawat penumpang Ukraina yang menewaskan 176 orang pada hari Rabu lalu.
Badan Transportasi Swedia mengatakan telah mencabut sementara izin penerbangan Iran Air yang beroperasi antara Swedia dan Iran. Iran Air adalah satu-satunya maskapai penerbangan yang terbang langsung antara kedua negara ini.
Kementerian luar negeri Swedia hari Jumat mengkonfirmasi, dari 17 orang yang tewas dalam kecelakaan itu, tujuh orang adalah warganegara Swedia dan 10 lainnya penduduk tetap.
BACA JUGA: Pesawat Ukraina Diyakini Tak Sengaja Ditembak Jatuh Iran“Kami paham hal ini bisa mengakibatkan masalah bagi banyak orang, tapi keselamatan penumpang penting bagi kami,” kata Gunnar Ljungberg, kepala Lalu Lintas Udara dan Laut pada Badan Transportasi Swedia, sebagaimana dikutip AFP.
Pejabat Amerika, Inggris dan Kanada mengutip sumber-sumber intelijen yang mengatakan pesawat penumpang Ukraina itu ditembak jatuh oleh rudal Iran, tuduhan yang dibantah oleh Iran.
Sejumlah maskapai lain juga memutuskan untuk menghentikan penerbangan ke Iran. Austrian Airlines mengumumkan Kamis malam (9/1), penerbangan ke Teheran hari itu diperintahkan kembali ke Wina, dan perusahaan Lufthansa hari Jumat membatalkan semua penerbangan ke dan dari Teheran sampai tanggal 20 Januari karena tidak jelasnya keadaan keamanan di sekitar bandara Teheran. [ii/pp]