Swedia Minta China Bebaskan Penerbit Buku yang Ditahan

Pengunjuk rasa mencoba untuk tetap memasang foto-foto penjual buku yang hilang, salah satunya Gui Minhai (kiri), saat sebuah aksi unjuk rasa di luar kantor penghubung pemerintah rakyat pusat di Hong Kong, 3 Januari 2016. (Foto: dok).

Menteri Luar Negeri Swedia meminta pihak berwenang China membebaskan penerbit buku Swedia yang diciduk dan ditangkap di sebuah kereta di hadapan sejumlah diplomat Swedia empat hari lalu.

Kementerian Luar Negeri China mengatakan, Rabu (2/1), Gui Minhai, penerbit buku berkewarganegaraan Swedia namun berbasis di Hong Kong itu, bersama sejumlah diplomat Swedia yang sedang bersamanya, kemungkinan telah melanggar UU China.

Gui pernah dihilangkan secara paksa pada 2015. Ia dan empat penerbit laris Hong Kong lainnya, yang juga dihilangkan secara paksa, menjadi petunjuk betapa China semakin menunjukkan sikap kerasnya untuk membungkam para pembangkang politik dan mengebiri kebebasan pers meskipun menghadapi kecaman internasional.

Menlu Swedia Margot Wallstrom mengatakan, melalui sebuah pernyataan, Selasa (23/1), China tidak memberikan penjelasan gamblang mengenai alasan penahanan Gui. Swedia telah memanggil dubes China di negara Skandinavia itu menyangkut penangkapan penulis berusia 53 tahun itu. Ia juga mengatakan, Swedia menuntut pembebasan segera Gui dan meminta agar Gui diberi waktu bertemu staf diplomatik dan medis Swedia.

Gui mengelola sebuah perusahaan penerbit di Hong Kong yang berspesialisasi pada gosip-gosip politik tingkat Tinggi di China ketika ia menghilang sewaktu sedang liburan di Thailand sekitar dua tahun lalu. Ia diyakini digiring agen keamanan China ke China daratan dan kemudian ditahan polisi. Ia kemudian dikenai tahanan rumah sejak Oktober lalu. Menurut keterangan putrinya, Gui sedang dalam perjalanan ke Beijing untuk menjalani pengobatan penyakit sewaktu diciduk. [ab/uh]