Swiss Langsungkan Referendum Soal Reformasi Imigrasi

Orang-orang berdiri di papan bertuliskan "Kami memilih hari ini" dalam bahasa Perancis di kota tua Fribourg, Swiss, 30 November 2014.

Swiss sedang melangsungkan pemungutan suara untuk memutuskan apakah akan menerapkan pembatasan radikal imigrasi, sebuah referendum yang disebut para penentang reformasi imigrasi sebagai phobia orang asing dan bencana bagi ekonomi.

Inisiatif yang disebut Ecopop ini akan membatasi pertumbuhan imigrasi pada laju 0,2 persen dari jumlah penduduk, atau tambahan 16 ribu orang per tahun, dan bukan laju yang berlangsung belakangan ini yakni 80 ribu per tahun. Inisiatif itu juga mengharuskan Swiss menggunakan 10 persen anggaran bantuan pembangunan internasionalnya untuk program-program KB di luar negeri, sebuah langkah yang menurut para pengecamnya bernuansa kolonialisme baru.

Christian Luescher, anggota parlemen dari Partai Liberal dan ketua bersama komisi yang menentang Ecopop, mengatakan kepada kantor berita AFP, inisiatif itu tidak masuk akal. Ia mengatakan, proposal itu bertujuan untuk mengurangi imigrasi ke Swiss secara drastis dan tidak pandang bulu, tanpa sama sekali mempertimbangkan kebutuhan ekonomi. Ia memperingatkan, langkah itu memiskinkan negara. Para pendukung Ecopop mengatakan arus masuk orang asing membuat populasi penduduk negara dekat pegunungan Alpine ini membengkak sehingga menyusutkan lansekap dan ruang hijau negara itu.

Jajak-jajak pendapat menyiratkan, inisiatif Ecopop akan gagal, bersamaan dengan dua proposal lainnya. Salah satu proposal mengharuskan bank sentral Swiss meningkatkan cadangan emasnya, sementara proposal lainnya menuntut penghapusan salah satu keringanan pajak terbesar negara itu bagi para pekerja asing yang kaya. Proposal yang terakhir jika disetujui akan merusak reputasi negara itu sebagai surga pajak.