Kira-kira 20 ribu orang demonstran berpawai di jalan-jalan kota Sydney, Australia, Rabu (11/12). Mereka menuntut supaya pemerintah mengambil langkah-langkah segera untuk mengurangi pemanasan bumi.
Aksi protes itu terjadi satu hari setelah kota Sydney sekali lagi ditutupi kabut asap tebal yang diakibatkan ratusan kebakaran hutan yang terjadi selama berminggu-minggu. Tragedi tersebut juga menghancurkan lebih dari dua juta hektar lahan, dan lebih dari 700 rumah. Enam orang tewas dalam bencana alam itu.
BACA JUGA: Aktivis Lingkungan Protes Pemanasan Bumi di Seluruh DuniaPenduduk terpaksa menggunakan penutup muka untuk melindungi diri dari kabut asap beracun itu, dan indeks kualitas udara di Sydney mencapai 11 kali diatas batas tertinggi yang dianggap berbahaya. Kabut asap itu mendorong para pejabat untuk mendesak warga yang punya penyakit jantung dan paru-paru supaya jangan keluar rumah.
Petugas pemadam kebakaran tampak berlarian dari rumah ke rumah dan bangunan untuk mematikan alat peringatan yang berbunyi karena asap tebal itu. Sejumlah layanan kapal ferry dibatalkan karena asap tebal di pelabuhan ferry yang terkenal di Sydney itu tidak memungkinkan pelayaran sama sekali.
Kira-kira 100 kebakaran hutan terus terjadi di negara bagian New South Wales, Victoria dan Queensland di bagian Timur Australia, didorong oleh iklim sangat kering dan angin kencang. [ii/em]